Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Indonesia Punya Banyak Pekerja, tapi Kekurangan Lapangan Pekerjaan

Kompas.com - 07/08/2023, 12:43 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lapangan kerja di Indonesia.

Menurut dia, jumlah penduduk usia kerja sangat tinggi. Namun, lapangan pekerjaan di Tanah Air masih terbatas.

“Kita bicara lapangan pekerjaan, kita punya banyak pekerja tapi kurang pekerjaan. Di negeri lain, banyak pekerjaan, kekurangan pekerja,” kata Anies saat berpidato di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Ini 4 Sektor yang Ingin Dirombak Anies Baswedan Jika Jadi Presiden

Buntut dari persoalan itu, kata Anies, angka pengangguran begitu besar.

Anies mengatakan, situasi tersebut harus diubah. Dia ingin lapangan pekerjaan diperluas sehingga angka pengangguran dapat ditekan.

“Pertanyaannya, apakah sulitnya lapangan pekerjaan mau dilanjutkan atau mau diubah? Dilanjutkan atau diubah?” kata Anies ke hadirin.

“Diubah...!” seru hadirin.

“Itulah perubahan,” lanjut Anies.

Baca juga: PDI-P Nilai Anies Tak Paham Kebijakan Jokowi

Terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia, kata Anies, dibarengi dengan tingginya harga kebutuhan pokok. Menurut dia, mahalnya harga kebutuhan pokok disebabkan karena masalah di hulu, tengah, dan hilir.

Di hulu, para petani, misalnya, mengeluhkan mahalnya harga pupuk. Sementara, pemerintah tidak turut serta mendukung pembiayaan produksi pertanian.

Kondisi ini diperparah dengan munculnya mafia-mafia di berbagai komoditas. Padahal, penegakan hukum di Indonesia belum berjalan adil.

“Pentingnya penegakan hukum. Hukum ditegakkan bukan untuk mereka yang berseberangan pandangan, tapi untuk mereka yang merusak tatanan kehidupan masyarakat,” ujar Anies.

Lewat agenda perubahan yang diusung, Anies mengaku ingin mengubah situasi ini. Ke depan, dia ingin harga kebutuhan pokok lebih terjangkau oleh rakyat.

Dengan demikian, rakyat tak lagi hidup susah dan semakin sejahtera.

“Apakah kebutuhan pokok hari ini harganya murah atau mahal? Murah atau mahal?” seru Anies lagi-lagi di hadapan para hadirin.

“Mahal…!” jawab hadirin.

“Mau diteruskan mahalnya atau diubah? Itulah perubahan. Perubahan bicara tentang mengubah dari kebutuhan pokok yang mahal menjadi murah,” lanjut Anies.

Baca juga: Survei Indikator: Siapa Pun Cawapresnya, Prabowo Selalu Menang Lawan Anies dan Ganjar di Sumbar

Seperti diketahui, Anies dideklarasikan sebagai bakal capres untuk Pemilu 2024 oleh Partai Nasdem sejak Oktober 2022 lalu.

Rencana pencapresan Anies itu lantas didukung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai pun membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan guna mengusung Anies sebagai calon RI-1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com