JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan bahwa suara para purnawirawan TNI/Polri yang sudah bersikap mendukung bakal calon presiden (capres) tertentu belum tentu menjamin kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Untuk itu, ia melihat dukungan dari berbagai elemen akan kembali kepada cara setiap bakal capres dalam beradu gagasan serta narasi yang dibawa.
"Semua bergantung pada bagaimana para capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang didukung purnawirawan itu bisa mengoptimalkan narasi, gagasan, dan argumen untuk memenangkan hati, pikiran, dan suara rakyat," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Umam mengatakan, dukungan kalangan purnawirawan TNI/Polri terhadap bakal capres tertentu bisa dikategorikan sebagai elemen mesin pemenangan dari jaringan non-partai.
Baca juga: Pesan Kekompakan dalam Persaingan 3 Bakal Capres: Anies, Ganjar, dan Prabowo
Menurutnya, elemen jaringan purnawirawan ini bisa dikapitalisasi mengingat mereka punya pengalaman dan penguasaan teritorial yang memadai.
"Sehingga bisa memetakan simpul-simpul kekuatan suara, siapa tokoh yang berpengaruh, bagaimana metode pendekatannya, sumber-sumber logistik di wilayah itu, bagaimana teknik pelatihan saksi di lapangan dan lainnya," ujar Umam.
Akan tetapi, ia mengatakan, efek kekuatan dukungan purnawirawan TNI/Polri tentu tidak sama dengan era Orde Baru.
Pasalnya, begitu keluar dari struktur militer, praktis para purnawirawan TNI/Polri tidak lagi memiliki garis komando dengan sel-sel jaringan di daerah.
"Kalaumpun ada, kemungkinan itu berasal dari ketelatenan para purnawirawan itu dalam merawat jaringan selama ini," kata Umam.
Baca juga: Peta Kekuatan Ganjar, Prabowo, dan Anies, Siapa Punya Barisan Pendukung Paling Besar?
"Selain itu, arah dukungan purnawirawan itu juga tidak menjamin akan diikuti oleh anak-anak muda, terutama generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya mencapai 60 persen dari jumlah DPT (daftar pemilih tetap) yang ada," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Umam mengatakan bahwa per hari ini, dukungan purnawirawan TNI/Polri juga merata ke tiga bakal capres, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Oleh karenanya, belum ada yang bisa menjamin kemenangan dilihat dari banyaknya dukungan purnawirawan TNI/Polri.
"Artinya, purnawirawan TNI/Polri bukanlah entitas tunggal, ia tersebar secara merata ke masing-masing entitas kekuatan koalisi yang ada saat ini," kata Umam.
Baca juga: Heran Dapat Tepuk Tangan Saat Bertemu Prabowo dan Anies, Ganjar: Politik Hanya Panggung Sementara
Perlu diketahui, belakangan para purnawirawan TNI/Polri menyatakan dukungan pada bakal capres tertentu untuk Pemilu 2024.
Terkini, bakal capres yang diusung PDI-P Ganjar Pranowo mengaku didukung ratusan purnawirawan TNI/Polri untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.