Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Perempuan dalam Radar Cawapres Anies Baswedan

Kompas.com - 28/07/2023, 12:33 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, masih tanda tanya.

Namun demikian, sejumlah nama terus bermunculan dalam bursa cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk pemilu presiden (pilpres) mendatang.

Sebutlah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), lalu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 31,6 Persen, Ganjar 31,4 Persen, Anies 17,6 Persen

Belakangan, beredar pula nama-nama tokoh perempuan di radar cawapres Anies yang sosoknya sudah tak asing di panggung politik. Siapa saja mereka?

1. Khofifah Indar Parawansa

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi sosok perempuan pertama yang disebut-sebut dalam radar cawapres Anies. Nama Khofifah pertama kali diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Politikus PKS Mardani Ali Sera menilai, Khofifah memiliki tiga kekuatan sebagai kandidat cawapres.

"Bu Khofifah, karena punya kekuatan tiga. Satu, dari Jawa Timur. Dua, latar belakang Nahdlatul Ulama. Tiga, perempuan. Jadi, punya banyak (kekuatan)," kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers seusai menerima Anugerah Adinata Syariah di Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Jumat (26/5/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers seusai menerima Anugerah Adinata Syariah di Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Selain itu, menurut Mardani, dari sejumlah nama, sosok Khofifah menguat sebagai cawapres usulan pendamping Anies di internal partainya.

"Bu Khofifah banyak dibincangkan di internal, karena pertama memang cool (keren) orangnya, kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas Mas Anies agak bisa kita ambil buat pemilih perempuan, dan mudah-mudahan terbuka akses ke teman-teman Nahdalatul Ulama," katanya dalam diskusi virtual, Sabtu (13/5/2023).

Saat dimintai tanggapan terkait ini, Khofifah tak mau banyak bicara. Dia tak mengiyakan atau menolak soal kemungkinan jadi cawapres Anies.

“Masyaallah, Ya Allah, sek (sebentar), Rek. Kita ini pokoknya sowan, silaturahmi, halal bi halal,” kata Khofifah usai berkunjung ke kediaman tokoh NU Mustofa Bisri di Rembang, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023), dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Bantah Khofifah Tolak Kursi Cawapres, Nasdem: Anies Belum Lamar

 

Baru-baru ini, sempat beredar kabar Khofifah menolak menjadi cawapres Anies. Namun, isu ini buru-buru dibantah oleh Nasdem, salah satu partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Belum, Mas Anies belum melamar juga Mba Khof dan Mba Khof belum mengatakan apa-apa karena memang belum pernah dilamar untuk hal tersebut," kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (23/7/2023).

2. Yenny Wahid

Sosok perempuan lain yang juga masuk radar cawapres Anies ialah putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid. Nama Yenny dimunculkan oleh Nasdem.

Ahmad Ali mengaku mendorong Yenny menjadi bakal cawapres Anies. Sebab, menurutnya, Yenny punya latar belakang mumpuni untuk bersanding dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com