Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamer Peluru Buatan PT Pindad, Jokowi: Negara Lain Selalu Menanyakan Barang Ini...

Kompas.com - 24/07/2023, 15:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memamerkan peluru buatan PT Pindad usai mengunjungi pabrik alutsista yang berada di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu, pada Senin (24/7/2023).

Menurutnya, saat kunjungan ke luar negeri, negara asing kerap menanyainya soal peluru tersebut.

"Hari ini saya datang ke Pindad bersama dengan Menteri Pertahanan Pak Prabowo dan juga Pak Erick Thohir Menteri BUMN untuk melihat prospek dari produk-produk yang diproduksi Pindad," ujar Jokowi sebagaimana dilansir siaran YouTube Kompas TV, Senin.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Malang, TGA Berharap Bertemu Bahas Tragedi Kanjuruhan

"Karena di setiap kunjungan saya ke negara lain mereka selalu menanyakan mengenai, yang berkaitan dengan barang ini. Peluru," lanjutnya.

Saat memberikan keterangan tersebut, Kepala Negara sambil membawa satu renteng peluru buatan PT Pindad.

Jokowi menjelaskan, saat ini dunia memang sedang kekurangan peluru. Di sisi lain, PT Pindad sudah mampu meningkatkan produksi peluru.

Menurut Presiden, sebelum pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN), PT Pindad mampu memproduksi sebanyak 275 juta peluru.

Baca juga: Jokowi Bantah Jodohkan Prabowo dan Erick Thohir di Malang

"Setelah kita beri PMN sebesar Rp 700 miliar produksinya meningkat jadi 415 juta peluru. Hampir dua kali lipat karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan," ungkap Jokowi.

"Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan. Baik yang berkaitan dengan peluru, baik yang berkaitan dengan kendaraan, baik yang berkaitan dengan senjata. Semuanya," jelasnya.

Presiden pun menegaskan bahwa saat ini banyak permintaan alutsista garapan PT Pindad. Sehingga pemerintah berencana untuk mencari mitra pengembangan, agar perkembangan perusahaan pelat merah itu bisa lebih cepat.

Baca juga: Jokowi Naik Mobil Maung Disopiri Prabowo, Kunjungi Gudang Amunisi PT Pindad

"Tadi di rapat intern tadi, saya sampaikan bahwa akan lebih baik kalo kita bermitra, akan lebih baik kalo kita cari partner. Sehingga pengembangan dari Pindad akan jadi lebih cepat lagi," jelas Jokowi.

"Setelah ini setelah mendapatkan tadi input-input akan kami ratas-kan (dibahas dalam rapat terbatas) dan kita putuskan akan ke mana Pindad dibawa," lanjutnya.

Presiden menambahkan, ke depannya pemerintah akan menggeser lokasi produksi PT Pindad yang berada di Bandung ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat.

Lokasi baru tersebut merupakan tanah milik BUMN. Dengan perpindahan itu, diharapkan nantinya pengembangan PT Pindad akan lebih baik karena sudah memiliki lahan luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com