Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Menguat, Prabowo Mulai Petik Hasil "Endorsement" Jokowi?

Kompas.com - 24/07/2023, 13:48 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai disebabkan karena para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mulai beralih mendukungnya.

Kenaikan elektabilitas Prabowo yang juga bakal capres 2024 yang diusung Partai Gerindra terungkap dalam hasil jajak pendapat tatap muka lembaga survei Indikator Politik Indonesia periode 20 sampai 24 Juni 2023.

Dalam hasil survei itu disebutkan, elektabilitas dari Prabowo Subianto mencapai 36.8 persen dalam simulasi tiga nama bakal capres.

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, jika dibandingkan dalam survei tatap muka periode 11 sampai 18 April lalu, elektabilitas Prabowo saat itu masih dalam kisaran angka 31.0 persen.

Baca juga: Indikator: Publik Nilai Jokowi Lebih Dukung Ganjar meski Sering Bareng Prabowo

Saat itu elektabilitas Prabowo masih berada di bawah Ganjar Pranowo yang merupakan bakal capres 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Bawono mengatakan, dari hasil survei terakhir terlihat terdapat lonjakan elektabilitas yang cukup signifikan yang dialami Prabowo Subianto.

"Salah satu sebab dari lonjakan tingkat elektabilitas itu tidak dapat dimungkiri dikarenakan Prabowo Subianto perlahan-lahan semakin mampu menarik dukungan dari pemilih Joko Widodo di pemilu lalu," kata Bawono dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (24/7/2023).

Bawono mengatakan, jika melihat data survei nasional Indikator Politik Indonesia dalam tiga bulan terakhir terjadi peningkatan dukungan dari basis pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di pemilu lalu terhadap Prabowo Subianto.

"Apabila di survei periode April masih 24,6 persen basis pemilih dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendukung Prabowo Subianto, tetapi di survei periode Juni ini telah mencapai 28,5 persen," ucap Bawono.

Baca juga: Alasan Elektabilitas Prabowo Menguat Dibanding Ganjar dan Anies


Dia menambahkan, peningkatan dukungan dari basis pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin kepada Prabowo kemungkinan disebabkan oleh sokongan atau endorsement baik secara tersirat maupun tersurat dari Presiden terhadap Prabowo dalam sejumlah kesempatan.

Contoh yang bisa dilihat adalah dalam berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan, Presiden Jokowi hampir selalu mengajak Prabowo untuk turun ke lapangan melihat implementasi dari kebijakan-kebijakan telah diambil oleh pemerintah.

"Sehingga di mata pemilih Presiden Joko Widodo di dalam dua pemilu terdahulu Prabowo Subianto diasosiasikan sebagai bakal calon presiden paling direstui oleh Presiden," ucap Bawono.

Dampak dukungan dari Jokowi dan pendekatan politik yang dilakukan, kata Bawono, adalah Prabowo mulai memetik hasilnya berupa kenaikan elektabilitas menjelang Pilpres 2024.

Baca juga: Jokowi Blusukan Bareng Prabowo dan Erick Thohir di Malang, Sebut Harga Bahan Pokok Stabil

Sampai saat ini terdapat 3 tokoh yang diusung menjadi bakal capres 2024. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera).

Adapun survei Indikator Politik ini digelar pada 20-24 Juni 2023 secara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.

Responden dipilih dengan metode simple random sampling. Sementara itu, margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com