Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Senyum Budiman Sudjatmiko Usai Temui Prabowo, Syarat Baru Bakal Cawapres Anies Baswedan

Kompas.com - 24/07/2023, 09:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi kepada seluruh sobat Kompas.com. Kami kembali menghadirkan rangkuman peristiwa politik nasional yang menjadi sorotan pada sepekan lalu melalui artikel Gelitik Nasional.

Manuver politik terus terjadi seiring dengan tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang sudah berjalan. Mungkin sobat Kompas.com sudah menyimak tentang dinamika politik Tanah Air dalam sepekan lalu.

Pada pekan lalu kita bisa melihat sebuah pertemuan politik antara politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pertemuan itu unik sekaligus menarik. Sebab, keduanya pernah berada dalam posisi yang berhadapan di masa menjelang keruntuhan Orde Baru pada 1997 sampai 1998.

Baca juga: Soal Pertemuan Budiman Sujatmiko dengan Prabowo, Sekjen PDI-P: Bukan Manuver, Itu Silaturahmi

Situasi politik saat itu memanas lantaran terjadi krisis ekonomi yang membuat tekanan terhadap pemerintahan Presiden Soeharto.

Tekanan itu muncul dari kelompok oposisi seperti faksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Di sisi lain, PDI ketika itu tengah mengalami konflik internal. Selain itu, pemerintah juga dianggap melakukan intervensi dalam konflik internal PDI.

Konflik itu semakin tajam setelah pemerintahan Soeharto mengukuhkan Suryadi sebagai Ketua Umum PDI pada 15 Juli 1996.

Baca juga: Ahmad Muzani Pastikan Budiman Sudjatmiko Tak Bergabung dengan Gerindra

Padahal Megawati dinyatakan terpilih secara de facto sebagai ketua umum PDI periode 1993 sampai 1998 dalam Kongres Luar Biasa pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Di sisi lain, intervensi oleh pemerintahan Orde Baru membuat kalangan aktivis berang. Mereka menganggap pemerintah sudah terlalu jauh masuk ke dalam ruang politik.

Sebelum bergabung dengan PDI-P, Budiman adalah Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang sangat keras mengkritik pemerintah.

Budiman juga sempat diculik oleh Tim Mawar yang beranggotakan sejumlah perwira Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam pergolakan politik menjelang Reformasi pada 1996 sampai 1997.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Tak Perlu Diganduli Masa Lalu, Kontras Buka Suara

Pada saat pergolakan politik itu terjadi, Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus sekaligus menantu dari Presiden Soeharto. Sedangkan Panglima TNI saat itu dijabat oleh Jenderal Wiranto.

Dia juga divonis 13 tahun penjara karena dianggap terbukti menjadi pemicu aksi kerusuhan di kantor pusat PDI di Menteng, Jakarta Pusat, pada 27 Juli 1996.

Akan tetapi, Budiman yang dianggap sebagai narapidana politik kemudian dibebaskan setelah peristiwa Reformasi 1998.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com