Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perkirakan Revitalisasi Pasar Purwodadi di Bengkulu Selesai Awal Tahun Depan

Kompas.com - 21/07/2023, 16:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo berkunjung ke Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (21/7/2023).

Kunjungan tersebut dilakukan Kepala Negara dalam rangka meninjau langsung rancangan revitalisasi pasar pascakebakaran pada April 2021.

Presiden Jokowi mengatakan, revitalisasi pasar masih dalam proses lelang. Presiden memperkirakan revitalisasi Pasar Purwodadi dapat diselesaikan pada awal tahun 2024 mendatang.

"Dalam proses lelang, lelang selesai langsung dimulai, perkiraan selesai awal tahun depan Pasar Purwodadi di Kabupaten Bengkulu Utara," ujar Jokowi dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.

Baca juga: Tinjau Jalan Inpres, Jokowi Pastikan Perbaikan Jalan Rusak di Bengkulu Sudah Dimulai

Guna mencapai target tersebut, Jokowi berharap revitalisasi Pasar Purwodadi dapat segera dimulai dalam waktu dekat.

Kepala Negara memperkirakan, revitalisasi Pasar Purwodadi dapat dimulai pada akhir Agustus atau awal September.

"Perkiraan saya paling lambat mungkin kalau enggak akhir Agustus atau mungkin awal September sudah dimulai," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Resmi Bentuk Badan Karantina Indonesia, Ini Sederet Tugasnya

Selain meninjau pasar, Presiden Jokowi membagikan sejumlah bantuan tunai serta sembako kepada para pedagang di Pasar Purwodadi.

Sementara itu, Ibu Iriana membagikan bingkisan tas berwarna merah muda kepada ibu-ibu dan anak-anak yang ada di pasar tersebut.


Adapun pada Jumat siang, Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid Al Jihad Tanjung Agung.

Kepala Negara menunaikan ibadah salat Jumat berjemaah bersama rombongan dan juga warga sekitar.

Bertindak sebagai imam salat Jumat adalah Mazahari. Sedangkan yang bertindak sebagai khatib adalah Shopian yang menyampai khotbah dengan tema "Hikmah Hijrah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com