Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Jurkam Ganjar, Puan: Kita Bersaing untuk Bersanding, Bukan Memecah Belah

Kompas.com - 18/07/2023, 21:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengajak semua juru kampanye (jurkam) pemenangan Ganjar Pranowo untuk bersosialisasi dengan riang gembira dan penuh cinta kepada publik.

Ia juga menekankan bahwa pemilihan umum (Pemilu) 2024 harus berjalan damai dan gembira. Bukan untuk saling memecah belah antar anak bangsa.

"Kita ini perlu membangun pemilu yang akan datang itu dengan fun, gembira, saling menyayangi, saling mencintai. Intinya adalah kita bersaing untuk bersanding nantinya, bukan untuk memecah belah kita,” kata Puan saat menjadi pembicara penutup dalam pelatihan jurkam pemenangan Ganjar, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Puan: Tanya Jokowi, Saya Tidak Ikut

Kepada para jurkam muda, Puan meminta melawan isu yang diembuskan pihak lawan untuk memecah belah anak bangsa.

Sebab, ia tidak ingin kader partai pendukung Ganjar terpecah belah karena terprovokasi.

“Bikin pesta demokrasi lima tahunan kita gembira, saling bahagia,” ujar Puan.

Ketua DPR ini juga menceritakan kisah di balik pemilihan tanggal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Menurut Puan, karena semua semangat ingin pemilu yang menggembirakan, maka dipilih 14 Februari yang dikenal dengan Hari Valentine.

Baca juga: Kepada Para Jurkam, Ganjar Pranowo Minta Hindari Hoaks dan Politik Identitas

“Bukan Hari Valentine-nya, (tapi penekanannya itu adalah) hari kasih sayangnya. Saat pencoblosan itu kita saling menyayangi, menghargai, dan menghormati," katanya.

"Yang namanya hak rakyat siapa yang dipilih itulah yang kita harus hormati. Di situlah kita harus menyayangi semua orang yang masuk TPS (Tempat Pemungutan Suara)," ujar Puan lagi.

Selain itu, Puan juga meminta jurkam mensosialisasikan Ganjar dengan gaya khas anak muda di daerah masing-masing.

“Kalau kita mau bicara tentang suatu hal, kita harus punya datanya. Kedua, berani, harus dikonfrontasi kalau kemudian pihak sebelah sana mempertanyakan ini benar atau enggak. Kita harus punya data yang tepat,” kata Puan.

Baca juga: Jawaban Puan Saat Ditanya Kemungkinan PDI-P-Demokrat Kerja Sama di Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com