Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Program Jokowi Terputus, Mardiono PPP: Kita "Stuck", Tak Mampu Tangkap Bonus Demografi

Kompas.com - 17/07/2023, 20:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono khawatir jika pemimpin yang terpilih dalam Pilpres 2024 bukan sosok yang melanjutkan kesinambungan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia khawatir, Indonesia tidak mampu mencapai menjadi negara maju. Hal ini disampaikan Mardiono saat membuka pelatihan juru kampanye (jurkam) pemenangan Ganjar Pranowo di Jakarta, Senin (17/7/2023).

"Garis besar dari bagaimana Indonesia bisa menjemput bonus demografi sehingga Indonesia memiliki potensi dari negara berkembang ke negara maju, tergantung pada estafet kepemimpinan pada pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 yang akan datang," kata Mardiono.

Baca juga: Sandiaga Lobi Ganjar untuk Jadi Cawapres, PPP: Sudah Sering Bertemu

Dia menganggap bonus demografi itu tidak akan membuat Indonesia jadi negara maju jika program-program Jokowi terputus.

Tidak adanya kesinambungan program dinilai bakal membuat Indonesia tak mampu berkembang.

"Seluruh program-program ini akan stuck dan kita akan berpoco-poco, sebagaimana di negara-negara Amerika Latin yang telah kehilangan kesempatan, tidak mampu untuk menangkap bonus demografi," ujar dia.

Baca juga: Kepada Para Jurkam, Ganjar Pranowo Minta Hindari Hoaks dan Politik Identitas

Indonesia, kata Mardiono, justru bisa terjun dalam jurang resesi ekonomi seperti beberapa negara di dunia.

"Karena itu kita semua di sini bertekad, pertama untuk mensukseskan Pemilu 2024 adalah sebagai tindak lanjut dari pembangunan nasional kita. Karena rakyat kita tidak boleh mundur dari pembangunan-pembangunan yang sudah dikerjakan," imbuh dia.


Oleh karena itu, Mardiono melihat kelanjutan program Jokowi ke depan ada di tangan Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDI-P. 

Mardiono meminta semua pihak pendukung Ganjar menganggap diri sebagai pejuang.

"Karena itu, teman-teman yang berkumpul untuk menjadi pejuang pada kesempatan ini, kita pasti bisa. Kita adalah pejuang," katanya.

"Kita pasti bisa memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024 ini," tekad Mardiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com