JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui bahwa partainya sudah menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo.
Eddy mengatakan, tawaran itu disampaikan PAN ketika bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri maupun Prabowo pada beberapa waktu lalu.
"Dalam pertemuan yang baik dan produktif dengan Ibu Megawati dan teman-teman dari PDI-P, kami sampaikan bahwa kita menawarkan Pak Erick Thohir sebagai cawapresnya," kata Eddy dalam acara Satu Meja Kompas TV, Rabu (12/7/2023).
"Begitu juga ketika kita bertemu dengan Pak Prabowo, teman-teman Gerindra, kami juga sampaikan hal yang sama," imbuh dia.
Baca juga: Soal Nasib KIB, PPP Tunggu Golkar dan PAN Ikut Gabung Usung Ganjar
Eddy mengeklaim bahwa partainya konsisten mendorong Erick sebagai cawapres sejak tahun lalu, ketika partai lainnya masih membahas calon presiden.
Ia pun mengaku tidak masalah bakal mengusung Ganjar atau Prabowo sebagai capres, asalkan Erick menjadi cawapresnya.
Eddy meyakini, Erick punya peluang untuk dipinang sebagai cawapres bila melihat elektabilitasnya yang terus meningkat dalam beberapa waktu belakangan.
"Jadi menurut kami ya ini bukan sesuatu yang hampa yang kita bawa dan kita tawarkan kepada teman-teman bakal capres lainnya," kata Eddy.
Baca juga: Soal Terima Silaturahmi PDI-P, PAN: Insya Allah jika Cocok Waktunya Bulan Ini
Ia berharap, PDI-P dan Gerindra akan memberikan respons baik dalam waktu dekat terkait tawaran menjadikan Erick sebagai cawapres Ganjar dan Prabowo.
Sebelumnya, Erick menyampaikan apresiasi kepada PAN karena telah mendorongnya untuk menjadi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Namun, ia tak mau berandai-andai, apakah ia akan menjadi pasangan Ganjar atau Prabowo.
Sebab, menurut dia, PAN belum menentukan arah koalisinya, antara merapat ke Gerindra atau PDI Perjuangan.
Baca juga: Sekjen PAN Janji Biayai Pemulangan TKW Cianjur yang Dijadikan Budak Seks di Dubai
Ia mengingatkan, PAN juga masih bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Jadi menurut saya terlalu dini apakah KIB semua pindah ke PDI-P atau KIB pindah ke Gerindra ya bisa-bisa saja, ya kan itu masih menjadi koalisi kan," ujar Erick di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.