Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Pihak Pemasang Baliho Bareng Jokowi, Sekjen PDI-P: Bakal "Kecele"

Kompas.com - 11/07/2023, 16:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyentil pihak-pihak yang memasang baliho dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi kepentingan elektoral.

Hasto menyakini bahwa cara itu justru menjadi bumerang bagi pihak-pihak tersebut. Dalam arti, tidak akan mendapat apa yang diharapkan.

"Karena itu lah yang memasang baliho untuk mendapatkan efek elektoral, dalam Bahasa Jawa, akan 'kecele' (tidak mendapat atau memperoleh)," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).

Hasto mengatakan itu usai ditanya soal pernyataan Jokowi bahwa tidak hanya Gerindra yang memasang foto dirinya melainkan juga PDI-P, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Nasdem.

Baca juga: Soal Baliho Gambar Dirinya dan Prabowo, Jokowi: PDI-P dan Nasdem Juga Ada

Menurut Hasto, semangat kepemimpinan Presiden Jokowi bukan lewat baliho, tetapi turun ke masyarakat atau kerap disebut 'blusukan'.

"Karena terbukti dalam pengalaman Pak Jokowi sebagai gubernur, presiden putaran pertama, presiden pada periode kedua, itu kehadiran di tengah rakyat melalui blusukan itu jauh lebih penting," ujar Hasto.

Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa Jokowi pernah bilang tak berkenan dengan banyaknya baliho dirinya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Oleh sebab itu, ia menilai baliho hanya sebagai panduan dan turun ke masyarakat menjadi hal utama.

"Kepemimpinan itu bukan menaruh gambar-gambar di pinggir jalan, tetapi maknanya adalah hadir menyelesaikan masalah rakyat, blusukan. Sehingga itu kesejatian kepemimpinan Pak Jokowi," kata politisi asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Baliho Jokowi-Prabowo Serbu Jateng, Sekjen PDI-P Curiga Upaya Sedot Suara

Diberitakan sebelumnya, Jokowi angkat bicara mengenai baliho-baliho yang memasang fotonya bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Jokowi mengatakan, wajahnya sudah sering dimuat dalam berbagai baliho, bukan hanya bersama Prabowo saja.

"Ya bagaimana ya, foto saya kan tidak dipasang oleh Pak Prabowo saja, oleh Gerindra saja," kata Jokowi dalam keterangan pers di Sumedang, Selasa.

Jokowi mengatakan, wajahnya juga dimuat dalam baliho partai politik lainnya, yakni PDI-P dan PSI.

"Oleh Nasdem di NTT saya lihat juga (baliho) Pak Viktor Laiskodat dengan saya juga ada," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga: 211 Baliho Bergambar Prabowo Subianto dan Jokowi Tersebar di Kota Semarang, Ternyata ini Maksudnya

Untuk diketahui, baliho yang menggambarkan kebersamaan Prabowo dan Jokowi dipasang di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terkahir.

Misalnya, di Semarang, terdapat 211 baliho bergambar Jokowi dan Prabowo.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso mengakui bahwa pihaknya yang memasang baliho tersebut di Kota Semarang.

"Kita hanya mengingatkan kepada masyarakat bahwa yang pernah disampaikan Pak Jokowi bahwa tahun 2024 jatahnya Pak Prabowo," kata Joko pada 28 Juni 2023 lalu.

Baca juga: Soal Baliho Gambar Dirinya dan Prabowo, Jokowi: PDI-P dan Nasdem Juga Ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jaksa yang Menangani Kasus Ferdy Sambo Cs Meninggal Dunia

Jaksa yang Menangani Kasus Ferdy Sambo Cs Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com