Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Ingatkan Soal Ancaman Polarisasi hingga Politik Identitas saat Pemilu 2024

Kompas.com - 07/07/2023, 18:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengingatkan soal pentingnya pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dedi menyampaikan ini dalam kegiatan Bhayangkara Presisi Seven Soccer Cup 2023 dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Bhayangkara di halaman Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Menurut Dedi, gangguan terkait politik identitas, polarisasi, hingga kampanye negatif kemungkinan bisa terjadi dalam pelaksaan pemilu mendatang.

Baca juga: Polri Akan Koordinasi dengan PPATK Terkait Ratusan Rekening Panji Gumilang

“Kejadian-kejadian lama pasti akan dikemas juga oleh kelompok-kelompok tertentu, oleh orang-orang tertentu yang ingin memang membuat situasi menjadi panas, ingin membuat situasi menjadi gaduh dan memenangkan salah satu golongan, salah satu kelompok, itu mungkin hal yang tidak bisa dicegah lagi pasti itu akan ada, polarisasi, politik identitas,” kata Dedi dalam sambutannya.

Dedi kemudian menyampaikan keberhasilan Pemilu tahun 2019 lalu. Menurutnya, di tengah adanya gangguan politik identitas hingga polarisasi, pelaksanaan Pemilu tahun 2019 berjalan cukup baik dengan adanya cooling system yang dinamakan Satuan Tugas (Satgas) Nuasantara.

Adapun cooling system dilakukan untuk menjaga dan mencegah potensi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan melibatkan seluruh komponen bangsa sehingga situasi terjaga dan terkendali.

Baca juga: Imigrasi Sebut Belum Terima Permohonan Cegah Panji Gumilang dari Mabes Polri

“Tahun 2018-2019 kita cukup berhasil dengan cooling system kita, kalau dulu kita namanya Satgas Nusantara bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, temen-temen media selalu membranding, selalu menginformasikan tentang keberagaman tentang modernisasi beragama, tentang kebhinekaan, tentang persataun dan kesatuan bangsa ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga menyampaikan pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kerap disampaikan ke jajaran, yakni agar Polri selalu terbuka mendengar masukan dan keluhan masyarakat.

Polri, lanjutnya, juga harus terbuka untuk menerima kritik dalam rangka perbaikan ke depan.

“Bapak Kapolri selalu menekan kepada kita bahwa Polri salah satu tugasnya mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat,” katanya.

Baca juga: Polri Segera Aktifkan Satgas Nusantara Kawal Pelaksanaan Pemilu 2024

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa awak media adalah mitra strategis Polri dalam menjalankan tugas pokok.

Menurutnya, kepercayaan Polri yang kini semakin meningkat tidak lepas dari peran media yang selalu mendukung dan memberikan kritikan terhadap Polri agar menjadi lebih baik.

"Sampai dengan terakhir kemarin 1 Juli, trust Polri bisa meningkat dari 73,6 menjadi 76,4. Itu semua adalah hasil kerja keras dari kita semua, dari teman media, dan seluruh anggota," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com