Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tinjau Pasar Seketeng di Sumbawa, Mendag Zulhas Sebut Harga dan Stok Bahan Pokok Stabil

Kompas.com - 07/07/2023, 17:12 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, harga bahan kebutuhan pokok (bapok) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpantau stabil.

Selain itu, kata dia, pasokan bapok di Sumbawa juga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Di Pasar Seketeng, Sumbawa ini harga bapok stabil. Di (pasar ini ada) kejutan ternyata harga ayam murah, turun menjadi Rp 38.000 per kilogram (kg). Untuk cabai dan beras stabil. Minyak juga stabil. Namun, harga telur masih agak mahal,” jelas Zulhas, dikutip dari kemendag.go.id, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Upayakan Kestabilan Harga dan Stok Pangan Saat Ramadhan dan Idul Fitri

Pernyataan tersebut disampaikan Zulhas usai meninjau harga dan stok bapok di Pasar Seketeng, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (7/7/2023).

Dari hasil tinjauan, tercatat harga beras medium sebesar Rp 12.000 per kg, beras premium Rp 13.000 per kg, gula pasir Rp 15.000 per kg, minyak goreng curah Rp 15.000 per liter, MINYAKITA Rp 14.000-Rp 17.000 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 20.000 per liter.

Sementara itu, harga daging sapi Rp 120.000 per kg, daging ayam ras Rp 38.000 per kg, telur ayam ras Rp 30.000 per kg, bawang merah Rp 35.000 per kg, cabai merah keriting Rp 35.000 per kg, cabai merah besar Rp 30.000 per kg, cabai rawit merah Rp 35.000 per kg, dan bawang putih honan Rp 40.000 per kg.

Baca juga: Apa Itu Bawang Hitam dan Bedanya dengan Bawang Putih Biasa?

Menutup kunjungan tersebut, Mendag Zulhas mengungkapkan bahwa fasilitas di Pasar Seketeng sudah cukup memadai.

“Untuk fasilitas di Pasar Seketeng cukup bagus dan bersih,” tuturnya.

Perlu diketahui, Pasar Seketeng dibangun pada 2020 di atas luas lahan sebesar 22.000 meter persegi (m2). Pasar ini mampu menampung sebanyak 2.700 pedagang, 700 kios permanen, dan 2.000 pedagang pelataran.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com