Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Umumkan Nama, Anies Dinilai Belum "Clear" Soal Bacawapresnya

Kompas.com - 05/07/2023, 17:13 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dinilai masih belum selesai menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menduga Anies dan Partai Nasdem masih mencari figur yang dinilai paling ideal untuk membawa kemenangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“(Bacawapres Anies) belum clear. Makanya tidak mengherankan sampai saat ini belum ada informasi yang valid kira-kira kapan cawapres Anies diumumkan, sekalipun nanti, 16 Juli Nasdem akan menggelar apel akbar,” tutur Adi pada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Surya Paloh dan Anies Baswedan Bakal Beri Pidato Politik di GBK pada 16 Juli

“Tidak mengumumkan siapa pendamping Anies itu menunjukan cawapres ideal yang diinginkan Anies belum kunjung ada titik terang,” sambungnya.

Menurutnya, Anies dan Nasdem menginginkan bacawapres yang menutupi kekurangannya.

Kelemahan itu adalah menguasai konstituen di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur serta basis pemilih dari Nahdlatul Ulama (NU).

Maka, lanjut Adi, tak mengherankan nama putri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid diusulkan pada akhir-akhir ini untuk jadi bacawapres Anies.

Baca juga: Nasdem Kumpulkan Kadernya di GBK 16 Juli dan Bakal Cawapres Anies yang Tak Kunjung Diumumkan

“Karena Yenny dianggap mampu menkonsolidasikan basis-basis nahdliyin dan relatif misalnya, akan mampu kuat di Jawa Timur,” sebutnya.

Bagi Adi, tak jelasnya momentum deklarasi bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) juga menunjukan bahwa Anies tak menjadikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pilihan pertama.

Ia menyampikan, sebagai partai politik (parpol) bagian dari KPP, Demokrat sudah mendorong AHY sejak awal penjajakan koalisi.

Adi menuturkan, AHY juga memiliki modal elektabilitas bacawapres yang tinggi dan merupakan ketua umum parpol yang bisa membuat Anies maju dalam Pilpres 2024, karena memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen kursi DPR RI.

Baca juga: Klaim Bakal Cawapres Anies Bukan Sekadar Lip Service, Nasdem: Ikuti Intuisi Anies

“Kalau melihat menu cawapres yang ada, mestinya Nasdem dan Anies enggak perlu capek-capek cukup umumkan AHY sebagai pendamping Anies,” imbuh dia.

Diketahui Nasdem bakal menggelar Apel Siaga Perubahan pada 16 Juli di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengungkapkan Surya Paloh dan Anies bakal memberikan pidato politik pada momen tersebut.

Namun, ia menyatakan pengumuman bacawapres tidak akan dilakukan pada acara konsolidasi yang rencananya dihadiri 200.000 kader Nasdem itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com