Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Awal Moeldoko Berkenalan dengan Jokowi: Benahi Jalan Menuju Mabes TNI

Kompas.com - 23/06/2023, 11:16 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menceritakan awal mula perkenalannya dengan Presiden Joko Widodo.

Komunikasi itu berlangsung ketika ia masih menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 2013-2015. Saat itu, Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta di tahun 2012-2014.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pil Pahit Moeldoko di Timor Timur dan Jokowi Guru Politik

“Waktu saya Panglima TNI beliau Gubernur DKI, saya undang ke Cilangkap. Begitu sampai kantor, di ruangan saya (bertanya), Pak Gubernur tadi apa yang Bapak rasakan setelah keluar dari tol menuju ke pintu gerbang Mabes TNI?” cerita Moeldoko di program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Kamis (22/6/2023).

“Iya Pak bedanya jauh Pak,” jawab Jokowi seperti disampaikan Moeldoko.

Lantas Moeldoko menanyakan kembali, apa perbedaan yang dirasakan Jokowi dari jalan di luar menuju Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dengan situasi di dalam komplek markas besar itu sendiri.

Jokowi, kata Moeldoko, menilai jalan menuju Mabes TNI terlalu kecil dan semrawut kala itu. Situasinya amat berbeda dengan keteraturan di dalam Mabes TNI.

Baca juga: Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Listrik Dievaluasi secara Periodik

“Nah itu, panjenengan (anda) saya undang ke sini untuk melebarkan jalan itu,” tutur Moeldoko tertawa.

Saat ini, Moeldoko telah menjadi salah satu pejabat lingkar terdekat Jokowi setelah dilantik sebagai KSP sejak 17 Januari 2018 menggantikan posisi Teten Masduki.

Ia menduga, Jokowi memilihnya karena melihat latar belakang kepemimpinannya di TNI. Namun, Moeldoko sendiri mengaku tak pernah mengetahui secara pasti mengapa ia didapuk untuk menduduki jabatan saat ini.

Baca juga: Soal Cap Darah Kader Demokrat, Moeldoko: Enggak Usah Macam-macam lah

“Akhirnya mungkin beliau (Jokowi) melihat siapa Moeldoko dalam kepemimpinan saya, mungkin. Saya enggak ngerti ya, kan semuanya orang lain yang menilai,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com