JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Presiden Joko Widodo merayakan hari ulang tahunnya. Lahir di Solo, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, kepala negara genap berusia 62 tahun.
Terlahir dari keluarga sederhana, Jokowi membangun kariernya dari nol. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, kiprah politik “tukang mebel" itu dirintis dari bawah.
Perjalanan politik Jokowi bermula dari panggung Pilkada Kota Solo 2005. Mendulang suara terbanyak di pilkada, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo periode pertama tahun 2005-2010.
Pada Pilkada 2010, ia dan FX Hadi Rudyatmo kembali terpilih untuk menjabat pada tahun 2010-2015. Namun, baru 2 tahun menjalani masa kepemimpinan periode kedua, Jokowi melenggang ke pentas Pilkada DKI 2012.
Baca juga: Jokowi Banjir Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Ganjar hingga Nasdem
Memang, nama Jokowi begitu moncer sejak memimpin Solo. Popularitas ini akhirnya mengantarkan dia ke kursi Gubernur DKI Jakarta didampingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI.
Lagi-lagi, belum tuntas mengemban jabatan sebagai DKI-1, Jokowi dipercaya melaju ke gelanggang Pemilu Presiden 2014.
Dengan diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Hanura, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil memenangkan pertarungan mengalahkan lawan tunggalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Setelah lima tahun memimpin, kejayaan Jokowi tak juga surut. Pada Pemilu 2019, dia kembali terpilih sebagai Presiden RI periode kedua, mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Didampingi Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden, Jokowi bakal mengemban jabatan sebagai RI-1 hingga tahun 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi Berulang Tahun Ke-62
Jokowi menorehkan banyak kebijakan selama hampir dua dekade berkiprah di politik. Mantan Wali Kota Solo itu juga punya gaya kepemimpinan yang khas.
Sebutlah blusukan, masuk ke gorong-gorong, hingga diplomasi meja makan, sejak lama melekat di diri eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Terminologi “blusukan” begitu populer saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Istilah tersebut merujuk pada kegiatan Jokowi yang turun langsung bertemu masyarakat. Lokasinya bisa di pasar, perkampungan, hingga sudut-sudut jalan.
Dalam sejumlah blusukannya, Jokowi beberapa kali juga meninjau gorong-gorong. Dia tak segan untuk turun langsung ke saluran air.
Salah satu aksi Jokowi turun ke gorong-gorong yang menghebohkan masyarakat terjadi pada akhir tahun 2012. Rabu siang, 26 Desember 2012, Jokowi meninjau gorong-gorong di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat itu, Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI, terjun langsung ke sejumlah gorong-gorong yang disinyalir menjadi penyebab banjir Ibu Kota.