Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Lansia dan Risiko Tinggi Diimbau Jaga Kondisi Fisik Sebelum Wukuf

Kompas.com - 14/06/2023, 18:12 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) mengimbau supaya para jemaah yang saat ini berada di Makkah tidak terlampau memaksakan diri buat menunaikan ibadah salah lima waktu di Masjidil Haram, dan bisa menggunakan masjid atau musala di sekitar pemondokan.

Imbauan itu disampaikan bagi jemaah lansia dan berisiko tinggi (risti) supaya bisa menjaga kondisi tubuh supaya maksimal menjalani ibadah puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Untuk beribadah khususnya salat lima waktu, jemaah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel, agar terhindar dari kelelahan,” kata Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, seperti dikutip pada Rabu (14/6/2023).

Fauzin memahami keinginan seluruh jemaah haji buat rutin menunaikan salat wajib 5 waktu di Masjidil Haram karena momen itu kemungkinan belum tentu bisa terulang.

Baca juga: Kemenag Imbau Jemaah Haji Hindari Kepadatan Rute Bus Mahbas Jin karena Dipakai Semua Negara

Akan tetapi menurut dia jika jemaah lansia dan risti memang kesulitan untuk bolak-balik dari pemondokan dan Masjidil Haram buat beribadah maka sebaiknya tidak perlu memaksakan diri.

“Salat di musala dan masjid sekitar hotel memiliki keutamaan dan pahala yang sama bila salat di Masjidil Haram. Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram, dan semua hotel jemaah haji Indonesia berada di Tanah Haram," sambung Fauzin.

Fauzin juga mengingatkan, suhu di Makkah yang cukup panas yakni berkisar 31-42 derajat celcius.

Baca juga: Alasan DPR Minta 80 Kursi Business Class Garuda: Pengawasan Ibadah Haji


Maka dari itu dia juga mengimbau jemaah yang akan melaksanakan umrah wajib sebaiknya tidak memaksakan diri melakukannya pada siang hari, atau ketika terjadi tingkat kepadatan tinggi di Masjidil Haram seperti bersamaan dengan waktu salat berjamaah.

“Jemaah yang tiba di Makkah siang hari, sebaiknya tidak memaksakan diri langsung umrah wajib, tapi istirahat terlebih dahulu di hotel,” ucap Fauzin.

Selain kondisi Masjidil Haram padat saat salat, lanjut Fauzin, pada rentang di antara waktu salat kondisi terminal bus Salawat juga sangat padat oleh jemaah yang datang untuk salat berjamaah dan pulang dari Masjidil Haram setelah salat.

Baca juga: Garuda Indonesia Diingatkan Tak Beri Jatah Kursi Berangkat Haji untuk DPR, Formappi: Gratifikasi

Dia menyarankan jemaah yang tiba di Makkah pada siang dan sore hari bisa melaksanakan umrah wajib pada malam hari.

“Jemaah yang menunggu dan akan melaksanakan umrah wajib di momen yang lebih lapang dan tidak padat di Masjidil Haram, harus tetap memperhatikan ketentuan dan larangan-larangan selama ihram,” ucap Fauzin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Nasional
Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Nasional
Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Nasional
Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com