Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Dapat Alokasi Anggaran Besar, Megawati: Jangan Tergiur Loh

Kompas.com - 13/06/2023, 15:55 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta tidak terlena dengan alokasi anggaran yang besar dari pemerintah.

Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri mendorong lembaga itu bisa memaksimalkan anggaran hingga triliunan yang dialokasikan pemerintah secara tepat dan bermanfaat.

Anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan bagi BRIN pada 2023 mencapai Rp 6,388 triliun.

Selain itu, BRIN juga mengelola layanan program riset dengan sumber dari “imbal hasil” dana abadi riset sebesar Rp 1 triliun (akumulasi).

Baca juga: Tandatangani Nota Kesepahaman BRIN dan TVRI, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Berakhir di Laci

Akan tetapi, menurut laporan sekitar 65 anggaran yang dikucurkan kepada BRIN digunakan untuk membayar digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan serta hal lainnya. Baru sisanya digunakan buat keperluan riset.

“Saya hanya bilang jangan tergiur loh karena bukan apa itu putaran yang besar. Saya tidak terbayangkan kalau pikirannya menjadi berbeda. Misalnya BRIN itu digunakan untuk apa gitu,” kata Megawati saat menyampaikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kerja sama antara BRIN dan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Di samping itu, Megawati juga mendorong BRIN melakukan penelitian yang hasilnya bisa dimanfaatkan bagi banyak orang.

Baca juga: Mochtar Pabottingi Meninggal, BRIN: Kiprahnya Semasa Hidup Jadi Suri Teladan Kami

Megawati mengatakan, BRIN harus bisa mencontoh negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia. Menurut dia, hasil penelitian di kedua negara itu bisa dimanfaatkan dan dampaknya dirasakan oleh banyak orang.

Presiden kelima Republik Indonesia itu meminta BRIN tidak sembarang dalam melakukan riset dan pengembangan.

“Jadi bukan asal riset gitu lho. Semua menurut saya di negara Amerika pun di Rusia itu risetnya sangat bermanfaat bagi orang banyak,” kata Megawati.

"Jadi penelitiannya itu harus punya jangkauan dan fokus yang jelas kemanfaatannya bagi banyak orang, bagi rakyat kita, kemaslahatan orang banyak," lanjut Megawati.

Baca juga: Kesal Lihat PNS Kerja Lamban, Megawati: Maaf Ya, Rasanya Pengin Gebuk...

Akan tetapi, Megawati juga meminta supaya hasil penelitian atau penemuan para ilmuwan di BRIN yang dianggap sebagai terobosan harus didaftarkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Penyebabnya, kata Megawati, tidak sedikit hasil penelitian anak bangsa dicuri oleh bangsa lain, seperti plasma nutfah.

“Saya sudah gebrak-gebrak meja itu banyak sekali lho yang nyuri karena kita kaya sekali,” ucap Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com