Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Jokowi di Acara Musra Dinilai Mempertegas Posisinya sebagai "King Maker"

Kompas.com - 15/05/2023, 18:36 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dinilai tengah menunjukkan posisinya sebagai king maker yang ikut menentukan dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, hal itu itu ditunjukan saat Jokowi berpidato di acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

“Suka atau tidak, kehadiran Presiden Jokowi semakin memperkuat posisi beliau sebagai king maker Pilpres 2024,” ucap Agung dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Musra dan Manuver Jokowi sebagai King Maker Terkuat

“Karena selain memiliki pengaruh besar di relawannya, juga tampak dalam pembentukan koalisi di partai-partai yang selama ini duduk di pemerintahan, termasuk wacana menghadirkan koalisi besar,” papar dia.

Agung menuturkan, Jokowi tampak menunjukkan kekuatan politiknya dengan memberikan pasokan semangat pada relawannya yang tergabung dalam Musra.

Apalagi, Musra menghasilkan rekomendasi beberapa nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Pengamat Sebut Kesepakatan Tiga King Maker Bisa Tentukan Terbentuknya Duet Prabowo-Ganjar

Sehingga, kuat dugaan bahwa siapa pun capres atau cawapres yang didukung oleh Musra, sama dengan yang diinginkan oleh Jokowi.

“Ada pernyataan Jokowi bahwa kelompok relawannya ini harus terus solid agar tidak dilecehkan. Artinya, siapapun capres yang kelak didukung oleh Musra, menjadi representasi suara Jokowi untuk diakomodasi dalam koalisi politik saat ini,” sebut dia.

Baca juga: Pengamat: Jokowi dan Megawati King Maker, jika Bersatu Bisa Menangkan Kandidat yang Dijagokan

Diketahui Jokowi mengatakan telah menerima rekomendasi nama capres-cawapres dari hasil Musra di 29 wilayah. Namun, ia meminta semua pihak tak terburu-buru untuk menentukan siapa capres-cawapres untuk Pemilu 2024.

Jokowi pun menyatakan belum melihat amplop rekomendasi tersebut. Ia juga menururkan perannya saat ini adalah memberikan bisikan yang kuat pada parpol terkait nama capres untuk menghadapi kontestasi elektoral mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com