Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Duet Anies-Sandiaga Dinilai Sulit Terwujud, Terganjal Restu Demokrat

Kompas.com - 12/05/2023, 12:51 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, sulit mewujudkan duet Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Selain karena keduanya kini berbeda “iman” politik, kata Adi, Demokrat sebagai salah satu partai yang mendukung Anies dipastikan enggan mewujudkan opsi tersebut.

“Rasa-rasanya soal kemungkinan ini agak rumit karena Sandi saat ini sudah berbedalah iman politiknya dengan Anies. Demokrat juga menolak Sandi untuk jadi wakilnya Anies,” kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Soal Sandiaga Uno Bakal Cawapres Ganjar, Megawati: Yang Disebut Kok Cuma Satu?

Memang, belakangan Sandi tampak memberi sinyal positif ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang juga mendukung pencapresan Anies. Namun, menurut Adi, hal itu tak bisa serta merta diartikan sebagai keinginan Sandi menjadi cawapres Anies.

Justru, Adi menilai, upaya Sandi mendekati PKS adalah untuk menarik partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu dari Koalisi Perubahan, koalisi yang dibentuk PKS, Nasdem, dan Demokrat untuk mengusung Anies sebagai capres pada pemilu mendatang.

Bisa jadi, Sandi tengah berupaya membujuk PKS untuk bergabung ke koalisi besar, atau lebih spesifik lagi merapat ke koalisi PDI Perjuangan untuk mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.

“Sepertinya ada kecenderungan ingin membawa PKS tidak lagi berada di luar kekuasaan, tidak lagi berada di poros perubahan dan ingin mengajak PKS masuk ke dalam kelompok koalisi pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: Soal Peluang Anies-Sandi, Demokrat: Kita Bukan Mau Ulang Kekalahan di Pilpres 2019

Adi yakin, Sandi masih berupaya mendapatkan posisi calon RI-2. Namun, bukan sebagai pendamping Anies, melainkan pasangan bakal calon presiden (capres) PDI-P, Ganjar Pranowo.

Oleh karenanya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu terus melakukan pendekatan ke Ganjar dan PDI-P.

Bersamaan dengan itu, Sandi bergerilya ke partai-partai politik lain untuk membawa gerbong dukungan buat Ganjar, termasuk mendekati PKS.

Jika misi itu terwujud, semakin besar dukungan yang terkumpul untuk Ganjar. Maka, kian terbuka peluang buat Sandi diganjar posisi cawapres.

“Intinya Sandi sepertinya ingin memperlihatkan sebagai sosok yang juga bisa bawa gerbong politik dengan mengincar posisi cawapres,” kata Adi.

“Tujuan utama spertinya mengincar cawpares Ganjar,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, belakangan berembus wacana memasangkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebagai capres-cawapres Pemilu 2024.

Kabar itu muncul setelah Sandi melempar sinyal bahwa dirinya ingin bergabung dengan PKS usai pamit dari Partai Gerindra. Sandi menyatakan ingin kembali berjuang bersama partai bulan sabit padi itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com