JAKARTA, KOMPAS.com - Terik sinar matahari siang tepat di atas ubun-ubun kepala seperti tak dihiraukan oleh Ferdinandus Dauth dan beberapa rekannya.
Butir keringat sebesar biji jagung mulai menetes dari dahi pria asli Ruteng itu. Tapi dia tetap bersemangat membantu rekan-rekannya menyusun kursi-kursi dan meja.
Total, ada 17 kursi warna cokelat muda dialasi jok empuk berbahan chiffon abu-abu halus.
Mereka menyusunnya membentuk lingkaran dan membuat siapa pun yang duduk di kursi akan terlihat saling berhadapan.
Tepat di tengah lingkaran kursi, tersedia meja panjang yang tersusun dari empat meja persegi. Itulah sekelumit kesibukan di atas pinisi, kapal bertiang layar tradisional khas suku Bugis yang telah mendunia.
Baca juga: Curi Perhatian, Pangeran Abdul Mateen Nikmati Sunset Labuan Bajo di Atas Kapal Pinisi
Kursi dan meja sengaja ditempatkan di bagian geladak kapal pinisi yang berlantai kayu jati cokelat serta dilengkapi pagar besi pengaman yang mengitari geladak. Tampak pula bahwa seluruh layar telah terlipat rapi ke tiang-tiang baja di geladak kapal.
Susunan kursi dan meja itu sejatinya disediakan untuk tempat duduk para pemimpin pemerintahan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN yang sedang melakukan serangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023).
Kapal berwarna dasar putih ini memiliki nama Ayana Lako Di'a atau dalam bahasa masyarakat Manggarai, suku asli di Labuan Bajo yang artinya "semoga selamat di perjalanan".
Kapal berukuran panjang 54 meter dan mulai dioperasikan oleh Ayana Komodo Resort pada Mei 2019 ini sejak Rabu pagi telah bersandar di dermaga Marina Waterfront Labuan Bajo, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 Juli 2022 lalu.
Baca juga: Diiringi Lagu Dangdut, Jokowi Jamu Makan Malam Pemimpin Negara ASEAN di Kapal Pinisi
Dilengkapi oleh sistem navigasi modern dan canggih, kapal itu dimanfaatkan sebagai sarana wisata para kepala negara ASEAN untuk menikmati suasana laut pesisir Kota Labuan Bajo di sore hari sambil menyaksikan matahari terbenam.
Inilah bentuk kejutan yang disiapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menghormati para pemimpin kawasan.
Sebagaimana disampaikan Presiden pada Minggu (7/5/2023), KTT ASEAN menjadi momentum untuk mempromosikan Labuan Bajo.
"Inilah momentum yang sangat baik kita adakan KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo untuk me-marketing-I (mempromosikan,red) Labuan Bajo. Supaya semua tahu di Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur," kata Presiden Jokowi.
Dilansir dari siaran pers Kemenkominfo, Presiden Jokowi awalnya menunggu rombongan pemimpin ASEAN bersama para pendampingnya tiba di Hotel Meruorah yang sejak pagi menjadi lokasi perhelatan KTT dari organisasi kawasan yang berdiri pada 9 Agustus 1967 silam.
Selanjutnya, mereka beriringan dipimpin mobil yang ditumpangi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke dermaga Marina menuju Ayana Lako Di'a. Tepat pukul 16.51 WITA, iring-iringan pun tiba di lokasi bersandarnya pinisi.