Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Jokowi Ajak Pemimpin Negara ASEAN Saksikan Matahari Terbenam di Labuan Bajo

Kompas.com - 11/05/2023, 16:00 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terik sinar matahari siang tepat di atas ubun-ubun kepala seperti tak dihiraukan oleh Ferdinandus Dauth dan beberapa rekannya.

Butir keringat sebesar biji jagung mulai menetes dari dahi pria asli Ruteng itu. Tapi dia tetap bersemangat membantu rekan-rekannya menyusun kursi-kursi dan meja.

Total, ada 17 kursi warna cokelat muda dialasi jok empuk berbahan chiffon abu-abu halus.

Mereka menyusunnya membentuk lingkaran dan membuat siapa pun yang duduk di kursi akan terlihat saling berhadapan.

Tepat di tengah lingkaran kursi, tersedia meja panjang yang tersusun dari empat meja persegi. Itulah sekelumit kesibukan di atas pinisi, kapal bertiang layar tradisional khas suku Bugis yang telah mendunia.

Baca juga: Curi Perhatian, Pangeran Abdul Mateen Nikmati Sunset Labuan Bajo di Atas Kapal Pinisi

Kursi dan meja sengaja ditempatkan di bagian geladak kapal pinisi yang berlantai kayu jati cokelat serta dilengkapi pagar besi pengaman yang mengitari geladak. Tampak pula bahwa seluruh layar telah terlipat rapi ke tiang-tiang baja di geladak kapal.

Susunan kursi dan meja itu sejatinya disediakan untuk tempat duduk para pemimpin pemerintahan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN yang sedang melakukan serangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023).

Kapal berwarna dasar putih ini memiliki nama Ayana Lako Di'a atau dalam bahasa masyarakat Manggarai, suku asli di Labuan Bajo yang artinya "semoga selamat di perjalanan".

Kapal berukuran panjang 54 meter dan mulai dioperasikan oleh Ayana Komodo Resort pada Mei 2019 ini sejak Rabu pagi telah bersandar di dermaga Marina Waterfront Labuan Bajo, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Diiringi Lagu Dangdut, Jokowi Jamu Makan Malam Pemimpin Negara ASEAN di Kapal Pinisi

Dilengkapi oleh sistem navigasi modern dan canggih, kapal itu dimanfaatkan sebagai sarana wisata para kepala negara ASEAN untuk menikmati suasana laut pesisir Kota Labuan Bajo di sore hari sambil menyaksikan matahari terbenam.

Inilah bentuk kejutan yang disiapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menghormati para pemimpin kawasan.

Sebagaimana disampaikan Presiden pada Minggu (7/5/2023), KTT ASEAN menjadi momentum untuk mempromosikan Labuan Bajo.

"Inilah momentum yang sangat baik kita adakan KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo untuk me-marketing-I (mempromosikan,red) Labuan Bajo. Supaya semua tahu di Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur," kata Presiden Jokowi.

 

Menikmati matahari terbenam

Dilansir dari siaran pers Kemenkominfo, Presiden Jokowi awalnya menunggu rombongan pemimpin ASEAN bersama para pendampingnya tiba di Hotel Meruorah yang sejak pagi menjadi lokasi perhelatan KTT dari organisasi kawasan yang berdiri pada 9 Agustus 1967 silam.

Selanjutnya, mereka beriringan dipimpin mobil yang ditumpangi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke dermaga Marina menuju Ayana Lako Di'a. Tepat pukul 16.51 WITA, iring-iringan pun tiba di lokasi bersandarnya pinisi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com