Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Sowan Politik Tokoh "Koalisi Besar" kepada JK dan AHY, Minta Restu dan Merayu?

Kompas.com - 07/05/2023, 06:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik semakin cair setelah PDI-P mengumumkan dukungannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024.

Peta koalisi tampak mulai berubah. Wacana pembentukan "Koalisi Besar" di luar poros PDI-P kini mulai menunjukkan tanda-tanda nyata.

Sebelumnya, koalisi ini dimotori oleh Partai Gerindra dan PKB bersama beberapa partai politik dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.

PPP menunjukkan tanda-tanda mendekati poros politik PDI-P setelah pengumuman dukungan untuk Ganjar. Golkar merapat ke kubu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, sedangkan PAN masih abu-abu.

Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Pilpres 2024 Bisa Diikuti 3 Paslon Capres-Cawapres

Belakangan, Jusuf Kalla, wakil presiden ke-10 dan 12, menjadi tokoh yang banyak menerima kunjungan dari politikus kelas wahid yang menggawangi wacana "Koalisi Besar" ini.

Padahal, nama Jusuf Kalla kadung identik dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dimotori Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS--poros politik yang telah menjagokan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat capres 2024.

JK, sapaan akrabnya, sebelumnya sudah mengusulkan beberapa nama kandidat pendamping Anies. Ia juga sempat "menggiring" partai politik di KIB gabung ke KPP.

 

Rangkaian sowan politik

Tokoh sentral Koalisi Besar pertama yang sowan ke JK adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sosok yang baru-baru ini menempati posisi teratas dalam berbagai hasil survei elektabilitas capres 2024.

Baca juga: Minta Jokowi Contoh Megawati dan SBY, Jusuf Kalla: Tak Jauh Terlibat Politik Saat Jabatan Akan Berakhir

Prabowo diterima JK di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).

Keduanya mengeklaim tak ada bahasan politik dalam pertemuan tersebut melainkan hanya "membicarakan masa depan" bangsa Indonesia dan bernostalgia.

Selepas pertemuan, JK melontarkan sanjungan kepada Prabowo yang dianggapnya memang memiliki kedekatan pribadi sejak dulu.

"Beliau, pertama, tentara yang hebat. Kedua, sangat terbuka dan dia humble, low profile, semua didatangi. Tidak banyak pemimpin yang memperhatikan para senior ya," kata JK.

Uniknya, setelah bersua JK, Prabowo langsung meluncur ke Istana Merdeka untuk bertemu Presiden RI Joko Widodo yang telah mengundang sejumlah pemimpin partai politik pendukung pemerintah.

Jokowi sebelumnya juga diketahui sebagai pihak yang disebut turut mengarahkan dan merestui dibentuknya "Koalisi Besar" ini.

Setelah Prabowo, giliran Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang menemui JK pada Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Setelah Bertemu Muhaimin, AHY Pastikan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com