Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika AHY dan Demokrat Menang pada Pilpres, Muhaimin: Jangan Lupa Saya, Mas

Kompas.com - 04/05/2023, 11:40 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan berharap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak melupakannya dan sebaliknya jika menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Sehingga nanti kalau Mas AHY menang misalnya, saya akan teriak dari jauh, 'Jangan lupa saya, Mas.' Tapi kalau saya menang, pasti saya tidak akan lupa Mas AHY. Jadi itulah demokrasi yang saling berbagi,” kata Cak Imin usai pertemuan dengan AHY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023), dikutip dari rekaman Kompas TV melalui YouTube.

Menurut Muhaimin, upaya mengingat jasa pihak-pihak meski berhadapan dalam Pilpres adalah wujud indahnya berdemokrasi, yakni saling berbagi ketika pesta demokrasi sudah selesai.

Baca juga: Setelah Bertemu Muhaimin, AHY Pastikan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan

Muhaimin mengatakan, perbedaan dalam berpolitik yang ditunjukkan dengan keberadaan berbagai koalisi yang bersaing memperebutkan takhta kepemimpinan nasional merupakan bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi di Indonesia.

"Sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan, dan persamaan di antara kita,” ujar Cak Imin.

Cak Imin mengatakan, komunikasi antara PKB dan Demokrat harus terus dibangun untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahmi.

Baca juga: Demokrat Ungkap Pesan SBY kepada Muhaimin: Saya Ini Sekarang Seorang Pelukis

Cak Imin juga bernostalgia karena pernah menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang merupakan ayah AHY.

"Sehingga diskusi kita berkembang menyangkut berbagai tantangan pembangunan, termasuk persiapan masing-masing partai yang kita lakukan menghadapi Pemilu 2024,” ucap Muhaimin.

Muhaimin berharap, PKB dan Demokrat memiliki harapan yang sama, yakni Pemilu dan Pilpres 2024 dapat berjalan dengan lancar, demokratis, dan tanpa kecurangan.

Saat ini Partai Demokrat bersama-sama dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Mereka mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden.

Baca juga: PKB Buka Kemungkinan Koalisi dengan Demokrat, Muhaimin: Takdir di Tangan Tuhan

Sedangkan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Gerindra. Koalisi itu sepakat mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

Di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres 2024.

Lantas Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional belum menentukan siapa bakal capres yang bakal diajukan atau diusung.

Baca juga: Terima Muhaimin di Cikeas, AHY: Rasanya Kita Saling Menggoda

Malah saat ini PPP memutuskan mendukung Ganjar sebagai bakal capres, sedangkan Partai Golkar justru merapat kepada PKB. Sementara PAN belum menentukan sikap politik terkait dukungan terhadap bakal capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com