Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Berseberangan dengan Istana, Surya Paloh: Siapa PAN, Golkar, dan Gerindra di Awal Koalisi Pemerintahan?

Kompas.com - 09/05/2023, 06:36 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyinggung keberadaan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini berada di koalisi pemerintah.

Hal itu disampaikan jika pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dianggap berseberangan dengan Istana.

“Siapa yang berseberangan? Kalau berseberangan kenapa ada yang namanya Gerindra berada di posisi pemerintahan, katakanlah yang namanya Golkar ada dalam posisi pemerintahan, PAN dalam posisi pemerintahan kalau diambil dari pada starting awal koalisi pemerintahan itu,” ujar Surya dalam program Ni Luh di Kompas TV, Senin (8/5/2023) malam.

Baca juga: Jokowi Disebut Terus Buka Ruang Dialog dengan Nasdem, Hasto Singgung Pertemuan Luhut-Surya Paloh

Menurutnya, tiga parpol tersebut tidak mendukung Presiden Joko Widodo ketika maju pertama kali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun, kemudian bisa menjadi bagian dari koalisi pemerintah saat ini.

Sementara Nasdem menjadi parpol yang sejak awal mengusung Jokowi bersama PDI-P, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PKPI.

“Pada pemilu yang lalu siapa Gerindra? Dia kompetisi (koalisi) pemerintahan, siapa PAN? Dia di luar pemerintahan. Siapa juga yang katanya Golkar? Di luar pemerintahan,” papar dia.

Maka, Surya menyiratkan keinginan agar keputusan Nasdem mengusung Anies tak perlu dipersoalkan lagi dan dianggap membelot dari keinginan Jokowi. Bagi dia, yang terpenting adalah visi untuk memajukan Indonesia.

Baca juga: Surya Paloh Minta Jokowi Netral di Pilpres, Pengamat: Selama Tak Pakai Alat Negara, Tak Masalah

“Sebenarnya sayang sekali kalau ini harus dipertajam, perbedaan demi perbedaan, karena goal besar kita, Indonesia maju,” imbuh dia.

Diketahui Jokowi tidak mengundang Surya dalam pertemuan dengan enam ketua umum parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Jokowi mengatakan, Nasdem tak diundang karena telah membentuk koalisi sendiri, yang berbeda dengan enam parpol koalisi yang lain.

Sementara itu, Surya mengaku ditinggalkan oleh Jokowi. Ia menganggap mantan Wali Kota Solo itu sudah tak menganggap Nasdem sebagai parpol koalisinya.

Baca juga: Nasdem: Hubungan Jokowi dan Surya Paloh akan Membaik dengan Sendirinya

Namun, ia mengaku menghormati langkah politik Jokowi dan tetap menyatakan bahwa Nasdem berada di pemerintahan hingga jabatan Jokowi-Ma’ruf berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com