Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menpan-RB Temui Menteri PPPA, Bahas Pelayanan Publik dan Isu Kekerasan terhadap Perempuan

Kompas.com - 06/05/2023, 11:39 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas melakukan audiensi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Pertemuan kedua menteri tersebut bertujuan untuk membahas pelayanan bagi masyarakat dan isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Anas mengatakan bahwa saat ini, Kementerian PPPA tengah menangani banyak isu. Salah satunya, terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mendapatkan perhatian besar dari masyarakat dan diharapkan dapat diselesaikan.

Maka dari itu, Anas ingin agar aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian PPPA dapat bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan terbaik seperti yang diharapkan masyarakat.

Baca juga: Antisipasi Kekerasan terhadap Penumpang Perempuan dan Anak, Terminal Pulo Gebang Siapkan Pos Sapa

“Kami memahami berbagai tantangan dan permasalahan dari masing-masing kementerian, termasuk dari kementerian PPPA. Harapan publik begitu besar, tetapi sumber daya manusia (SDM) dan anggarannya terbatas. Ke depan, kami akan terus mendukung perlindungan terhadap perempuan dan anak,” ujar Anas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga mengingatkan pentingnya digitalisasi dalam instansi pemerintah untuk mempermudah pelayanan publik.

Menurutnya, pemerintah tak boleh hanya mengandalkan satu inovasi ataupun aplikasi. Pasalnya, hal ini akan membuat masyarakat kesulitan untuk mengakses layanan yang telah disediakan pemerintah. Karena itu, inovasi digital harus dibuat saling terintegrasi.

“Kementerian PPPA tengah mengakselerasi interoperabilitas aplikasi yang mana setiap aplikasi dapat terintegrasi dengan aplikasi lain. Kementerian PPPA juga terus bergerak untuk memberikan dampak kepada masyarakat, meski berada di tengah keterbatasan,” jelas Anas.

Baca juga: Sehari Jadi Menteri PPPA, Dua Siswa Ini Suarakan Perlindungan Anak

Sementara itu, Bintang menjelaskan bahwa saat ini, seluruh staf Kementerian PPPA terus berusaha untuk memperbaiki pelayanan. Utamanya, dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Adapun dalam mewujudkan hal tersebut, kementerian PPPA telah membuat banyak terobosan untuk mendukung tugas pokok instansi. Salah satu contohnya, membangun Rumah Sahabat Perempuan dan Anak (Sapa).

Kementerian PPPA tengah mengakselerasi interoperabilitas aplikasi yang mana setiap aplikasi dapat terintegrasi dengan aplikasi lain.Dok. Kemenpan-RB Kementerian PPPA tengah mengakselerasi interoperabilitas aplikasi yang mana setiap aplikasi dapat terintegrasi dengan aplikasi lain.

Melalui Rumah Sapa, kini para perempuan korban kekerasan bisa mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak dalam pemulihan.

Selain itu, Rumah Sapa juga hadir untuk memberikan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus.

Baca juga: Rumah SAPA, Rumah Perlindungan bagi Perempuan Korban Kekerasan

“Teman-teman di Kementerian PPPA semangat untuk memperbaiki diri. Masih banyak hal yang bisa kami perbaiki untuk dapat menjawab keinginan masyarakat. Perbaikan ini tidak lepas dari pendampingan Kemenpan-RB,” jelas Bintang.

Bintang menambahkan, selain membangun Rumah Sapa, pihaknya juga telah mengupayakan cara lain untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yakni dengan memanfaatkan event car free day sebagai wadah sosialisasi.

“Dalam kesempatan tersebut, kami kerap membahas upaya untuk mempersiapkan generasi anak yang lebih baik di lingkup ASN perempuan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan yang terbaik kepada anak generasi penerus bangsa,” tutur Bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com