Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPNPB-OPM Klaim Tewaskan 16 Prajurit Kopassus, TNI Sebut Hoaks

Kompas.com - 04/05/2023, 17:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Penerangan TNI membantah pernyataan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang mengklaim telah menewaskan 16 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Tak hanya itu, dalam unggahan yang disertai foto-foto, TPNPB-OPM mengklaim telah merampas senjata milik TNI.

“Kita ketahui bersama bahwa gerombolan kelompok separatis teroris (KST) kerap menyampaikan dan menyebar berbagai narasi yang berisikan pemberitaan bohong atau hoaks, dan kali ini kembali menyebar foto-foto senjata, amunisi serta seseorang yang menjadi korban KST yang diklaim hasil penyerangan terhadap prajurit TNI,” kata Kepala Puspen TNI Laksda Julius Widjojono dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).

Berdasarkan data yang dihimpun TNI, prajurit yang gugur akibat penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) berjumlah lima.

Baca juga: Mutasi TNI, Jabatan Dankolakops Pembebasan Pilot Susi Air Diserahkan ke Danrem yang Baru

Penyerangan itu terjadi itu terjadi saat 36 prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad melakukan operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

“Sesuai data kami yang meninggal lima orang dari Satgas Yonif R 321. Dari sisi ini saja sudah hoaks. Untuk itu, agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kita perlu identifikasi terlebih dahulu agar bisa dipastikan itu benar atau tidak,” ujar Julius.

Untuk itu, Julius berharap kepada semua pihak untuk tidak selalu memercayai narasi yang disampaikan oleh gerombolan KST dan simpatisannya.

Baca juga: Bantah OPM, Dankolakops Tegaskan Tak Ada Operasi Militer dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Diketahui, TPN-OPM baru saja mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah menembak mati 16 prajurit Kopassus di Distrik Mugi, Nduga. Rilis itu dikeluarkan pada Rabu (3/5/2023).

“Kami sudah tembak 16 anggota TNI itu benar dan bukan hoaks,” tulis keterangan yang diterima Kompas.com.

Rilis itu disertai foto-foto senjata dan amunisi yang diklaim hasil rampasan dari prajurit TNI.

Dalam pernyataan itu disampaikan bahwa TPN-OPM menyerang TNI berawal dari peristiwa anggota Kopassus yang menyerang terlebih dulu di Markas Esa, Distrik Mugi, pada 25 Maret 2023.

Akibat penyerangan itu, satu anggota OPM tewas. Bahkan, ibu hamil dan anak berusia tiga tahun disebut turut menjadi korban.

Baca juga: 3 Perwira Tinggi TNI di Papua Diganti, Kapuspen Bantah Terkait Penyerangan KKB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com