Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Sebut Evakuasi WNI di Sudan Tak Mudah karena Dilakukan di Tengah Pertempuran

Kompas.com - 24/04/2023, 20:54 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan, evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan tidak mudah.

Pasalnya, proses evakuasi harus dilakukan di tengah pertempuran bersenjata antara pasukan militer reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF) yang keduanya merupakan militer pemerintahan Sudan.

Namun, Retno Marsudi menekankan bahwa keselamatan WNI dalam proses evakuasi harus tetap jadi prioritas utama.

"Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas utama. Evakuasi di Sudan ini juga sangat tidak mudah, (karena) evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih berlangsung," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).

Baca juga: Panglima Yudo: TNI Siap Evakuasi WNI dari Sudan untuk Tahap Berikutnya

Retno Marsudi mengatakan, Pemerintah RI terus memantau setiap jam proses evakuasi dan melaporkan proses tersebut langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, kata Retno, Pemerintah RI terus melakukan komunikasi ke pemerintah Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan untuk WNI.

"Hal yang sama juga dilakukan oleh Watapri kita di New York untuk melakukan koordinasi dengan tim Sekjen PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staff PBB yang bekerja di Sudan," ujarnya.

Di sisi lain, Kedutaan Besar RI di Arab Saudi dan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan komunikasi agar otoritas Arab Saudi bisa memastikan jalur evakuasi bisa berjalan baik.

Saat ini, WNI yang berhasil dievakuasi keluar dari kota Khartum, Sudan, berjumlah 538 orang.

Baca juga: 291 WNI di Port Sudan Akan Dievakuasi TNI lewat Udara ke Jeddah

Ratusan WNI tersebut dibawa dengan 8 bus ke kota pelabuhan Port Sudan untuk dievakuasi lewat jalur laut menuju Jeddah, Arab Saudi.

"Tim kecil untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang di Jakarta dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah," kata Retno Marsudi.

Tim evakuasi juga telah diberangkatkan menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara yang terdiri dari Pengamanan TNI, Tim Kesehatan dari Puskes TNI, dan personil Kemenlu.

"Sekali lagi mohon doanya, pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa WNI keluar dari wilayah konflik dengan selamat," ujar Retno.

Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.

Baca juga: Panglima TNI: WNI dari Sudan Mungkin Diterbangkan ke Indonesia dari Jeddah Pakai Pesawat Komersial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com