Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

291 WNI di Port Sudan Akan Dievakuasi TNI lewat Udara ke Jeddah

Kompas.com - 24/04/2023, 17:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Satgas Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan yang diberangkatkan TNI pada Senin (24/4/2023) disebut bakal segera menjemput 291 WNI yang telah lebih dulu dievakuasi ke Port Sudan dari ibukota Sudan, Khartoum.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa 291 orang ini akan diterbangkan langsung ke Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (25/4/2023). Sebab, tergolong kelompok yang cukup rentan dan membutuhkan evakuasi segera.

"Karena situasinya darurat, yang 291 ini, sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat. Diutamakan ibu hamil, lalu ada yang sakit juga ada, sudah kita siapkan," kata Yudo Margono setelah apel pemberangkatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin sore.

Ia mengungkapkan bahwa KBRI Khartoum dan Kementerian Luar Negeri telah mengatur pembagian kelompok WNI untuk dievakuasi.

Baca juga: TNI Kirim Tim untuk Evakuasi WNI di Sudan

Namun, karena adanya kelompok yang cukup darurat, TNI juga membawa serta tim kesehatan dan dokter untuk perjalanan udara dari Port Sudan ke Jeddah yang diprediksi memakan waktu sekitar 45 menit.

"Nanti yang lainnya akan dievakuasi dengan jalur laut ke Jeddah. Nanti dari Jeddah ke Jakarta akan disampaikan lebih lanjut," kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu.

Yudo Margono mengatakan, evakuasi WNI ini mengambil waktu dalam jeda kemanusiaan atau gencatan senjata antara militer Sudan dengan paramiliter yang sedang bertempur.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan ada 538 WNI di Sudan yang akan dievakuasi dari Khartoum ke Jeddah dan dikumpulkan di Port Sudan, sebuah kota pelabuhan.

"Alhamdulillah pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, atau pukul 6.00 pagi WIB hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan yang terdiri dari perempuan 273, laki-laki 240, dan balita 25 orang," ujar Retno Marsudi dalam siaran video, Senin.

Baca juga: Menlu Imbau WNI di Sudan Segera Melapor ke KBRI untuk Evakuasi Tahap II

Retno mengatakan, upaya evakasi tersebut merupakan tahap pertama yang diberangkatkan dari Khartoum pada Minggu (23/4/2023) kemarin pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB.

Waktu tempuh perjalanan darat dari Khartoum ke Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam, atau sekitar 830 kilometer melalui Kota Atbara, Damir, Miswar, dan Kota Sawakin.

Retno mengungkapkan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Sudan.

Selain itu, ada pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf Kedutaan Besar RI beserta keluarganya.

"Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI," ujarnya.

"Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan," kata Retno lagi.

Baca juga: 538 WNI di Sudan Dievakuasi dari Khartoum Menuju Jeddah

Halaman:


Terkini Lainnya

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com