Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Investigasi Proses Perencanaan WNA Uzbekistan yang Kabur dan Serang Petugas

Kompas.com - 12/04/2023, 16:06 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah menginvestigasi proses perencanaan yang dilakukan tiga warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan yang kabur dan menyerang petugas di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara.

Adapun tiga WNA berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), dan MIR alias MR (26), merupakan kelompok terorisme internasional Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad yang ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara setelah ditangkap pertama kalinya pada 24 Maret 2023.

“Peristiwa ini sendiri masih di investigasi secara mendalam, jadi terutama bagaimana mereka merencanakan seperti, bagaimana prosesnya,” ucap Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Kronologi 3 WNA Uzbekistan Bobol Ruang Detensi Imigrasi Jakut Lalu Serang Petugas

Aswin menyebut, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait proses kaburnya ketiga WNA itu.

“Kita sudah mengantongi beberapa bukti lain, bukti elektronik, CCTV, foto yang di-capture dan beberapa jejak lainnya,” ucap Aswin.

Adapun ketiga WNA itu melakukan juga melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan Densus 88 AT Polri yang ada di lokasi sebelum mereka melarikan diri.

Aswin menerangkan, mereka mengambil pisau dari dapur yang berada di lantai berbeda dari ruang detensi.

Baca juga: Cerita Warga Saksikan Petugas Imigrasi Kejar WNA Uzbekistan Jaringan Teroris yang Kabur

Kejadian penyerangan terhadap petugas itu terjadi pada Senin (12/4/2023) pukul 04.00 WIB. Setelah menyerang petugas yang sedang sahur dan salat, mereka pun kabur dengan menjebol plafon Kantor Imigrasi.

“Jadi dia ambil dari pantry atau dari dapur, karena memang di rumah detensi itu tersedia dapur di lain lantai, jadi dia sudah bergerak di lain lantai itu, ini nanti untuk masih dalam konteks diselidiki,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com