JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa PDI-P tak memberikan syarat apapun jika ingin bergabung dalam koalisi besar yang diwacanakan lima partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Misalnya, terkait PDI-P memberikan syarat calon presiden (capres) yang diusung koalisi besar harus dari partai banteng.
"Enggak ada syarat-syaratan. Duduk dulu lah. Bangsa ini mau ke mana ke depan, karena seakan-akan PDI-P sombong karena belum apa-apa bicara syarat," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Said menegaskan bahwa partainya tidak pernah memberikan syarat kepada partai politik atau gabungan partai politik untuk menjajaki kerja sama menuju Pemilu 2024.
Baca juga: Koalisi Besar All Jokowis Men Kian Menguat, Partai Pemerintah Seriusi Penjajakan
Menurut dia, PDI-P tentu akan mendiskusikan terlebih dulu bersama partai politik terkait kerja sama yang dibangun ke depan.
Diskusi itu pun termasuk soal pencapresan yang akan diusung bakal koalisi nantinya.
"Duduk saja dulu, 5 tahun ke depan mau seperti apa. Ayo, yang sudah baik dilakukan oleh Bapak Presiden Jokowi kita lanjutkan," ujar dia.
Di sisi lain, Said mengingatkan bahwa dalam penjajakan kerja sama politik nantinya juga harus membicarakan tantangan pemerintahan ke depan.
Sebab, tantangan itu lah yang akan dihadapi presiden dan wakil presiden terpilih nantinya.
"Kita harus jauh juga, tantangannya ke depan pasti berbeda. Kan begitu," imbuh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.
Ditanya apakah PDI-P legowo jika nantinya kader internal tidak mendapatkan posisi RI 1 atau capres, Said enggan menjawabnya sekarang.
"Enggak ada meskipun, walaupun, titik koma pun. Itu nanti diputuskannya," ujar Said.
Sebelumnya, dikutip Kompas.tv, DPP PDI Perjuangan setuju bergabung ke lima koalisi partai politik jika calon presiden dari PDI-P.
Politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko menjelaskan syarat tersebut merupakan kebijakan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebab di berbagai kesempatan baik di acara internal maupun terbuka, Megawati selalu menyampaikan PDI-P menginginkan kadernya bisa meneruskan jejak Joko Widodo sebagai presiden.
Kebijakan tersebut juga sejalan dengan posisi PDI-P yang bisa mencalonkan kader sendiri di Pilpres 2024.
"Jadi memang itu sikap partai, tidak berkaitan dengan pertemuan di DPP PAN," ujar Budiman di program Kompas Petang Kompas TV, Rabu (5/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.