JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana koalisi besar terus bergulir usai partai-partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bertemu di markas PAN, Jakarta, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mereka yang hadir adalah para ketua umum (ketum) parpol yang tergabung di dalam KIB dan KIR, mulai dari ketum Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.
Namun, tidak ada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan tersebut. Apakah PDI-P diajak ke dalam wacana koalisi besar ini?
Baca juga: Puan Mengaku Diundang ke Acara KIB-KIR, Tak Merasa PDI-P Ditinggal
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, dalam mengurus Indonesia, dibutuhkan energi yang cukup besar.
"Ya begini, intinya kan seperti yang saya katakan, Pak Airlangga (Hartarto) atau kami berpandangan bahwa untuk mengurusi bangsa yang sebesar ini, tentu memang harus dibutuhkan energi yang cukup besar," ujar Doli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Doli menjelaskan, apabila semakin banyak pihak yang bisa merumuskan secara bersama-sama tentang konsep, platform, dan visi kemajuan Indonesia ke depan, maka semakin bagus.
Menurutnya, perspektif dari banyak partai pasti akan lebih bagus ketimbang hanya 1 atau 2-3 perspektif.
Lalu, kata Doli, untuk menjalankan pemerintahan Indonesia yang besar ini, memang dibutuhkan pemerintahan yang kuat.
"Nah pemerintahan kuat itu kalau memang didukung oleh mayoritas parlemen, mayoritas partai-partai politik. Jadi, makin banyak koalisi partai politik yang berkumpul sejak awal, apalagi dibangun sejak lama di pemilu, ya itu makin bagus," tuturnya.
Baca juga: Koalisi Besar Diprediksi Bakal Mentok Sepakati Cawapres
Doli meyakini jika konsep yang dimatangkan oleh satu poros ini didukung oleh rakyat, maka pemerintahan selanjutnya pasti akan berjalan dengan stabil.
Itu artinya, apabila wacana koalisi besar ini terwujud dan menjadi pemenang, maka mereka akan menjadi satu kekuatan yang kuat.
Lagipula, Doli menekankan semua partai politik pasti ingin menang dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Nah untuk menang itu kan membutuhkan tenaga yang luar biasa besar. Kalau misalnya tenaga makin banyak, makin besar, peluang menangnya akan besar," jelas Doli.
Namun demikian, Doli menghargai sikap PDI-P yang sampai saat ini masih membahas Pemilu 2024 hanya secara internal saja.
Adapun PDI-P memang belum membuka komunikasi politik dengan partai lain sejauh ini. Mengingat, PDI-P menjadi satu-satunya partai yang sudah lolos syarat presidential threshold 20 persen.