Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Golkar Soal Ajak PDI-P ke Koalisi Besar: Urus Bangsa Butuh Energi Besar

Kompas.com - 05/04/2023, 07:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana koalisi besar terus bergulir usai partai-partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bertemu di markas PAN, Jakarta, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mereka yang hadir adalah para ketua umum (ketum) parpol yang tergabung di dalam KIB dan KIR, mulai dari ketum Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.

Namun, tidak ada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan tersebut. Apakah PDI-P diajak ke dalam wacana koalisi besar ini?

Baca juga: Puan Mengaku Diundang ke Acara KIB-KIR, Tak Merasa PDI-P Ditinggal

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, dalam mengurus Indonesia, dibutuhkan energi yang cukup besar.

"Ya begini, intinya kan seperti yang saya katakan, Pak Airlangga (Hartarto) atau kami berpandangan bahwa untuk mengurusi bangsa yang sebesar ini, tentu memang harus dibutuhkan energi yang cukup besar," ujar Doli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Doli menjelaskan, apabila semakin banyak pihak yang bisa merumuskan secara bersama-sama tentang konsep, platform, dan visi kemajuan Indonesia ke depan, maka semakin bagus.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, lalu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, lalu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Menurutnya, perspektif dari banyak partai pasti akan lebih bagus ketimbang hanya 1 atau 2-3 perspektif.

Lalu, kata Doli, untuk menjalankan pemerintahan Indonesia yang besar ini, memang dibutuhkan pemerintahan yang kuat.

"Nah pemerintahan kuat itu kalau memang didukung oleh mayoritas parlemen, mayoritas partai-partai politik. Jadi, makin banyak koalisi partai politik yang berkumpul sejak awal, apalagi dibangun sejak lama di pemilu, ya itu makin bagus," tuturnya.

Baca juga: Koalisi Besar Diprediksi Bakal Mentok Sepakati Cawapres

Doli meyakini jika konsep yang dimatangkan oleh satu poros ini didukung oleh rakyat, maka pemerintahan selanjutnya pasti akan berjalan dengan stabil.

Itu artinya, apabila wacana koalisi besar ini terwujud dan menjadi pemenang, maka mereka akan menjadi satu kekuatan yang kuat.

Lagipula, Doli menekankan semua partai politik pasti ingin menang dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Nah untuk menang itu kan membutuhkan tenaga yang luar biasa besar. Kalau misalnya tenaga makin banyak, makin besar, peluang menangnya akan besar," jelas Doli.

Namun demikian, Doli menghargai sikap PDI-P yang sampai saat ini masih membahas Pemilu 2024 hanya secara internal saja.

Adapun PDI-P memang belum membuka komunikasi politik dengan partai lain sejauh ini. Mengingat, PDI-P menjadi satu-satunya partai yang sudah lolos syarat presidential threshold 20 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com