JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani tidak merasa PDI-P ditinggal oleh partai koalisi pemerintahan lain yang baru-baru ini berkumpul di markas Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Partai-partai yang dimaksud adalah PAN, PPP, Golkar, Gerindra, dan PKB.
Adapun Gerindra dan PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), sedangkan tiga partai lainnya berada di poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca juga: Puan: Kalau Ada Kesempatan, Megawati Jadi Tuan Rumah Silaturahmi Ketum Partai
PDI-P hingga saat ini belum menentukan sikap mereka terkait koalisi untuk Pemilu 2024.
"Oh enggak, sama sekali enggak (merasa ditinggalkan)," ujar Puan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Puan mengaku menerima undangan untuk hadir ke acara gabungan antara KIB dan KIR di Kantor PAN tersebut.
Hanya saja, dia dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berhalangan hadir.
"Saya terima undangannya kok, hanya kebetulan berhalangan hadir. Begitu juga Ibu Ketua Umum, karena pada hari itu berhalangan hadir jadi belum bisa hadir," tutur dia.
"Jadi bukannya tidak diundang, dan bukannya tidak mau hadir. Namun, berhalangan hadir pada waktu itu," kata Puan.
Ia menegaskan, jika mereka mengadakan pertemuan lagi maka PDI-P pasti akan hadir.
Baca juga: Bantah Jokowi Marah ke PDI-P, PAN Jelaskan Ketidakhadiran Megawati di Silaturahmi Ketum Parpol
Menurut dia, koalisi besar bisa tercipta selama partai yang ada di dalamnya memiliki kesamaan visi, misi, dan cita-cita.
"Koalisi itu sebenarnya bisa dilakukan jika kemudian visi dan misi atau kemudian cita-cita dari semuanya itu bersepakat untuk sama-sama bisa melakukannya. Jadi ya setuju kalau memang itu dilakukan dengan cita-cita dan visi misi yang sama untuk Indonesia," ujar Puan.
Sebelumnya, para ketua umum parpol dari KIB dan KIR berkumpul di Kantor PAN.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut hadir. Dia bahkan menyebut KIB dan KIR cocok jika bersatu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.