Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Dipasangkan dengan Prabowo oleh Koalisi Besar, Ini Kata Airlangga

Kompas.com - 04/04/2023, 15:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi soal kemungkinan dirinya akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut menyusul pertemuan lima ketua umum (ketum) partai politik (parpol) pada Minggu (2/4/2023).

Kelima ketum tersebut yakni, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto; Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Plt Ketua Umum PPP M Mardiono; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Pertemuan itu disebut-sebut semakin memperkuat terbentuknya koalisi besar.

"Ya namanya politik, nanti masih ada chapter berikut (nya)," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Golkar Akui Pertemuan Airlangga dan Surya Paloh Perdalam Kemungkinan Koalisi Besar

Airlangga mengatakan, fondasi pembentukan koalisi besar sudah dibahas dengan empat pemimpin parpol yang hadir saat pertemuan di hari Minggu.

Namun, mengenai siapa sosok pemimpin yang akan diusung oleh potensi koalisi tersebut akan dibahas pada kesempatan selanjutnya.

"Koalisi besar kan kemarin kita sudah bertemu secara silaturahmi, fondasinya sudah kita bahas. Terkait dengan kepemimpinannya di chapter berikut," katanya.

Menurutnya, pihaknya dan empat parpol lain juga membuka kesempatan kepada parpol-parpol lain yang ingin bergabung.

"Kami juga membuka terhadap partai-partai yang ingin bergabung di dalam koalisi besar ini," ujar Airlangga.

"Dan tentu antarpimpinan lima partai ini kami cukup cair dan kami akan terus berkomunikasi intens agar koalisi ini bisa terus menemukan bentuknya," katanya lagi.

Baca juga: Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Sebelumnya, lima parpol yang bertemu sebenarnya telah membentuk dua koalisi. Golkar, PPP, dan PAN telah bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengklaim, seluruh ketua umum koalisi pemerintahan saat ini sebenarnya diundang dalam kegiatan bertajuk Silaturahmi Ramadhan itu.

Hanya saja, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak terlihat hadir.

“Memang ini semua ketua umum. Mbak Mega sama Bang Surya lagi ke luar negeri,” ujar Zulhas saat ditemui usai acara pada Minggu.

Baca juga: Airlangga: Fondasi Koalisi Besar Sudah Dibahas, soal Pemimpinnya di Chapter Berikutnya

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku bahwa partainya tak diundang di dalam pertemuan tersebut. Ia pun tak mempersoalkan mengenai hal itu.

Sebab, meskipun saat ini Nasdem masih tergabung di koalisi pemerintahan, tetapi partai besutan Surya Paloh itu telah membentuk koalisi baru untuk menghadapi Pemilu 2024 bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara itu, PDI-P yang keluar sebagai partai pemenang pada Pemilu 2019, diketahui telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) untuk menghadapi Pilpres 2024.

Kendati demikian, dalam sejumlah kesempatan, beberapa politikus PDI-P menyatakan ingin membentuk koalisi untuk menghadapi kontestasi nasional.

Baca juga: Airlangga Hadir di Bukber Nasdem, Opsi Jadi Cawapres Anies Terbuka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com