Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kerahkan 148.211 Personel Gabungan Kawal Operasi Ketupat 2023

Kompas.com - 01/04/2023, 19:36 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menerjunkan 148.211 personel gabungan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat guna mengamankan pelaksanaan libur Lebaran tahun 2023.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, jumlah itu, termasuk personel dari unsur TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan unsur-unsur terkait.

"Kami melakukan bersama-sama, agar operasi ini berjalan dengan aman, lancar dan tertib. Sesuai dengan tagline ‘Mudik Aman dan Berkesan," ujar Sandi dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Mudik Bawa Kucing Naik Pesawat, Ini Syarat dan Prosedurnya

Rinciannya, sebanyak 1.240 personel dari Mabes Polri, 91.153 personel polda, dan sebanyak 55.818 personel dari instansi terkait. 

Lebih lanjut, Sandi mengatakan, Polri juga menyediakan pos-pos pengamanan dan pelayanan.

Ia menyebutkan, di jalan Tol Trans-Jawa, Polda Banten akan disediakan 16 pos pengamanan dan 4 pos pelayanan.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan ada 76 pos pengamanan dan 16 pos pelayanan.

Di wilayah hukum Polda Jawa Barat (Jabar) disiapkan 227 pos pengamanan dan 53 pos pelayanan.

Di wilayah hukum Polda Jawa Tengah (Jateng) ada 167 pos pengamanan dan 55 pos pelayanan.

Kemudian di wilayah Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada 16 pos pengamanan dan 6 pos pelayanan.

Di wilayah Polda Jawa Timur menyiapkan 160 pos pengamanan dan 57 pos pelayanan.

Selain itu, untuk di jalan Tol Trans-Sumatera, masing-masing Polda juga akan menyiapkan pos pengamanan dan pos pelayanan.

"Untuk jumlah pos pengamanan di jalan tol trans Sumatera ada 247 pos dan 134 pos pelayanan," ucap dia. 

Baca juga: 4 Tipe Busana Muslim yang Paling Dicari Gen Z saat Lebaran

Adapun data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya menyebut bahwa jumlah pemudik tahun ini akan bertambah dibandingkan tahun lalu.

Diperkirakan jumalah pemudik tahun ini akan mencapai sekitar 123,8 juta.

Menurut Sandi ratusan juta pemudik akan banyak memakai moda transportasi pribadi maupun umum, mulai dari sepeda motor, bus, kereta api hingga mobil sewaan.

"Kami harap masyarakat yang akan mudik untuk mempersiapkan segalanya, terutama kesehatan jasmani dan juga kesehatan kendaraan. Sehingga selamat sampai di kampung halaman," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com