Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 17:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia dinilai kemungkinan bakal membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat "hukuman" menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hukuman yang dimaksud adalah peluang kelompok pemilih muda yang menjauh karena kecewa dengan sikap Ganjar dan PDI-P yang dianggap turut andil dalam pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Bahkan elektabilitas Ganjar dan PDI-P yang saat ini menurut sejumlah lembaga survei berada di posisi puncak kemungkinan bisa bergeser.

"Memang ini mungkin saja jadi momen game changer. Namun, seberapa besar peluang game changer itu belum terlihat," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Jokowi Akan Bertemu Skuad Timnas U-20 dalam Waktu Dekat

Menurut Bawono, buat mengukur dampak pembatalan Piala Dunia U-20 terhadap elektabilitas Ganjar dan PDI-P bakal dilakukan melalui survei.

"Tapi kemungkinan besar pasti ada dampaknya secara politis. Kan damage has been done," ucap Bawono.

Lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Bawono mengatakan, dari hasil jajak pendapat sebenarnya sikap pemilih Presiden Joko Widodo dan PDI-P tidak terlalu mempermasalahkan jika Israel turut bertanding dalam kompetisi itu.

Apalagi, kata Bawono, kekisruhan akibat penolakan kehadiran timnas Israel yang membuat Indonesia dicopot sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dilihat oleh calon pemilih muda.

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, AHY: Itu Uang Rakyat!

Bawono menilai PDI-P dan Ganjar tidak bisa meremehkan potensi para pemilih muda yang bisa saja kecewa akibat sikap mereka yang akhirnya membuat kompetisi itu batal digelar di Indonesia.

"Yang menjadi korban kan timnas Indonesia. Mereka itu kan juga merupakan pemilih pemula, pemilih muda. Dan ada kemungkinan isu ini bisa berlangsung lama. Belum lagi kalau PSSI mendapat sanksi dari FIFA," ucap Bawono.

"Jangan lupa, pemilih muda di Pemilu 2024 yang berusia 18-35 tahun itu mencapai 55 sampai 60 persen. Kalau mereka bersimpati dengan apa yang dialami timnas saat ini kemungkinan akan jadi game changer. Kalau mereka prihatin dengan kondisi timnas, kemungkinan bisa habis Ganjar dan PDI-P," papar Bawono.

Baca juga: AHY Sesalkan Indonesia Batal Selenggarakan Piala Dunia U-20: Dampaknya pada Nama Baik Negara

Diberitakan sebelumnya, FIFA resmi mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya digelar pada Mei 2023.

Pencopotan Indonesia dilakukan diduga karena polemik penolakan kehadiran tim sepak bola nasional Israel yang lolos sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023.

Sejumlah politikus PDI-P juga menyuarakan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel dengan beragam alasan. Mulai dari garis politik luar negeri Indonesia yang tidak mengakui Israel hingga amanat antipenjajahan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Keputusan itu diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Baca juga: Presiden FIFA Kirim Surat Khusus ke Jokowi Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Dalam pernyataan resminya, FIFA akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

FIFA juga menyatakan bahwa PSSI bisa dijatuhi sanksi menyusul keputusan ini.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," tulis pernyataan FIFA pada Rabu (29/3/2023).

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," kata FIFA lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com