Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Ajak Gerindra Gabung KIB: Daripada Berlama-lama dengan PKB

Kompas.com - 21/03/2023, 17:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menurut Arwani, Partai Gerindra lebih baik bergabung dengan KIB daripada terlalu lama membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Daripada berlama-lamaan dengan PKB kan, ayo segera ke KIB, ayo kita bicarakan konkretnya," kata Arwani dalam sebuah diskusi di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Gerindra Nantikan Ending Sandiaga Uno yang Dideklarasikan PPP Jadi Capres 2024

Ia pun mengeklaim, kans Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden semakin besar bila Gerindra bergabung ke KIB.

"Kalau Gerindra gabung ke KIB, Pak Prabowo tuh berpotensi kuat segera dikuatkan dalam (bursa) capres-cawapres itu, makin cepatlah, salah satunya Pak Prabowo paling berpotensi (jadi capres KIB)," kata Arwani.

Sebab, menurut Arwani, tiga partai politik anggota KIB yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan PPP punya hubungan baik Prabowo.

Ia mencontohkan, Prabowo dahulu merupakan kader Partai Golkar, sebelum mendirikan Partai Gerindra.

Kemudian, Prabowo juga pernah berduet dengan tokoh PAN, Hatta Rajasa, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, sedangkan PPP juga terbuka bila Prabowo maju sebagai calon presiden.

Ia melanjutkan, bila Gerindra merapat ke KIB, ketua umum keempat partai politik anggota KIB adalah bagian dari pemerintah sehingga keberlanjutan program pembangunan lebih terjamin.

"Pak Prabowo, Ketum Golkar, Ketum PAN, Ketum PPP juga sama-sama ada di pemerintahan, saya kira semuanya akan bisa melanjutkan program-program capaian-capaian pembangunan yang selama ini dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," kata Arwani.

Baca juga: PKB Bakal Tanya Gerindra Baik-baik Soal Wacana Prabowo-Ganjar

Seperti diketahui, Gerindra sudah membentuk koalisi dengan PKB tetapi koalisi tersebut belum mencapai kata sepakat mengenai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.

Partai Gerindra dan PKB masih bersikukuh untuk mencalonkan ketua umumnya masing-masing sebagai calon presiden.

Di sisi lain, KIB juga belum memutuskan siapa calon presiden mereka, hanya saja Partai Golkar sudah memutuskan bahwa mereka akan mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com