Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Pendukung Jokowi yang Akan Pilih Ganjar Lebih Banyak dari Prabowo

Kompas.com - 13/03/2023, 11:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2023 mencatat pada kelompok responden pemilih Joko Widodo (Jokowi) lebih cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Senin (13/3/2023), survei mengungkapkan, sepertiga lebih dari pemilih Jokowi lebih dekat secara elektoral dengan sosok Ganjar Pranowo. Jumlah ini setara dengan 36,7 persen pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar Pranowo.

Kondisi kecenderungan ini relatif bukan hal baru. Sebab, jika digabung dengan tiga survei sebelumnya, nama Ganjar rata-rata mendapatkan dukungan sepertiga lebih dari kelompok pendukung Jokowi.

Selain Ganjar, nama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga memiliki kecenderungan yang sama.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pendukung Jokowi Banyak Tertuju ke Ganjar dan Prabowo

Meskipun rata-rata dukungan pemilih Jokowi ke Prabowo ini tidak sebesar kepada Ganjar, yakni hanya 15 persen, angka dukungan ini relatif stabil di bawah Ganjar.

Artinya, preferensi pilihan politik dari simpatisan Jokowi relatif lebih banyak tertuju pada Ganjar dan Prabowo.

Hal ini semakin bisa menjelaskan banyaknya spekulasi yang kemudian mengarahkan pada dua nama tokoh sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Terlebih lagi, sejumlah pihak memandang kedua nama ini sebenarnya sudah masuk dalam radar dukungan dan restu Jokowi untuk menjadi sosok yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan kepresidenan lima tahun ke depan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Anies Baswedan Belum Dapat Dukungan Optimal dari Simpatisan Jokowi

Selain itu, momen akrab antara Presiden Jokowi bersama Ganjar dan Prabowo saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen, Jateng, pekan lalu juga menjadi sorotan publik.

Banyak pihak kemudian meyakini bahwa pertemuan akrab ketiganya sebagai sinyal politik Jokowi untuk mendukung pasangan Ganjar-Prabowo dalam Pilpres 2024.

Adapun survei dilaksanakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 dengan melibatkan 1.202 responden.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini pula pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian +/- 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com