Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Anies Baswedan Belum Dapat Dukungan Optimal dari Simpatisan Jokowi

Kompas.com - 13/03/2023, 10:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2023 merekam nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum dapat dukungan optimal dari kelompok responden simpatisan Presiden Joko Widodo.

Tercatat, tingkat dukungan elektoral Anies di mata pendukung Jokowi relatif masih rendah, yakni kurang dari 10 persen. Angkanya bahkan cenderung menurun dari survei bulan Januari 2022 dibanding survei Januari 2023.

"Nama Anies Baswedan yang dalam survei Litbang Kompas menempati tiga besar sosok bakal calon presiden yang diminati publik selain Ganjar dan Prabowo, belum mendapatkan dukungan optimal dari kelompok responden simpatisan Jokowi," kata peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dikutip dari Kompas.id, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pendukung Jokowi Banyak Tertuju ke Ganjar dan Prabowo

Kelompok responden Jokowi justru lebih banyak ke nama dua orang lainnya, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kendati begitu, dukungan pemilih Jokowi kepada Prabowo tidak sebesar kepada Ganjar, yakni hanya sebesar 15 persen, nama menteri pertahanan itu relatif stabil di bawah Ganjar.

"Selain Ganjar, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki kecenderungan yang sama. Artinya, preferensi pilihan politik dari simpatisan Jokowi relatif lebih banyak tertuju kepada Ganjar dan Prabowo," tutur Yohan Wahyu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Tidak Pilih Parpol Karena Tak Suka Tokohnya

Menurut Yohan, hal ini semakin menjelaskan banyak spekulasi yang mengarah pada dua nama tokoh sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Apalagi, sejumlah pihak memandang kedua nama ini sebenarnya sudah masuk dalam radar dukungan dan restu Jokowi untuk menjadi sosok yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan kepresidenan lima tahun ke depan.

Sebagai tambahan, momen akrab antara Presiden Jokowi bersama Ganjar dan Prabowo saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, turut menjadi sorotan publik.

Banyak pihak kemudian meyakini pertemuan akrab ketiganya sebagai sinyal politik Jokowi untuk mendukung pasangan Ganjar-Prabowo dalam Pilpres 2024.

"Jika sinyal tersebut benar, hasil survei sebenarnya makin terkonfirmasi. Arah dukungan Jokowi ke Ganjar dan Prabowo memang lebih dekat ke arah preferensi dari para pendukung Jokowi yang lebih banyak memberikan dukungan kepada Ganjar dan Prabowo," tutur dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Publik Lebih Nyaman dengan Sistem Proporsional Terbuka

Sebagai informasi, survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari - 4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com