Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tanggapi Santai Anas Urbaningrum Ungkit soal Kriminalisasi

Kompas.com - 02/03/2023, 19:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat merespons santai pernyataan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum yang menyinggung soal kezaliman dan kriminalisasi dalam surat yang ditulisnya dari dalam penjara.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, pernyataan Anas itu tidak perlu dikhawatirkan dan Demokrat lebih memilih mengurus urusannya sendiri.

"Kenapa mesti takut? Itu terserah masing-masing partai, masing-masing partai urus partai masing-masing. Kami urus partai Demokrat, silakan partai lain urus partainya masing-masing," kata Andi Mallarangeng di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Ia juga menilai bahwa setiap orang punnya hak untuk berbicara apapun, termasuk Anas Urbaningrum.

Baca juga: Tulis Surat dari Lapas, Anas Urbaningrum Singgung soal Kezaliman dan Kriminalisasi

Selain itu, Andi mengatakan, pernyataan Anas bukanlah urusan Demokrat karena yang bersangkitan bukan lagi kader partai berlambang bintang mercy itu.

"Kalau sudah keluar dari Demokrat kan bukan lagi urusan Partai Demokrat," ujar Andi Mallarangeng.

Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menambahkan, apa yang dialami Anas Urbaningrum sudah sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

"Lalu, proses hukum sudah berlangsung dan ada pembuktian ada di proses hukum, saya kira ya sudah selesai, tinggal kita saling mendoakan kebaikan," ujar Herman.

Menurutnya, bila Anas hendak kembali berpolitik setelah bebas, sebaiknya tidak menyebarkan fitnah supaya kontestasi politik bisa berjalan secara sehat.

"Kalau pun sudah bebas dan lain sebagainya dan akan berpolitik kembali, menurut saya, marilah kita berkontestasi secara sehat," kata Herman.

Baca juga: AHY Disebut Bisa Jadi Menpora, Demokrat: Kami di Luar Pemerintahan sampai 2024

Terpidana kasus korupsi proyek Hambalang yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sebelumnya menyinggung soal kezaliman dan kriminalisasi.

Hal itu disampaikan Anas lewat surat yang ditulisnya dari dalam sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas Sukamiskin) jelang kebebasannya.

Surat tersebut diunggah oleh admin di akun Twitter milik Anas @anasurbaningrum, Rabu (1/3/2023).

"Saya paham para sahabat marah terhadap kezaliman dan kriminalisasi," tulis Anas Urbaningrum dalam suratnya.

Baca juga: Anas Urbaningrum Singgung soal Kelanjutan Perjuangan, Sinyal Kembali ke Politik?

Terkait tulisan tersebut, loyalis Anas yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gede Pasek Suardika mengatakan bahwa dijebloskannya Anas ke penjara merupakan bentuk kriminalisasi.

"Yang saya tahu, banyak sekali sahabat dan publik meyakini adanya kriminalisasi di balik masuknya Mas Anas ke bui," kata Pasek kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

"Sebenarnya telanjang sekali praktik itu, hanya tenggelam oleh adanya dugaan operasi kekuasaan saat itu," ujarnya lagi.

Namun demikian, Pasek tak bisa memastikan pihak yang disinggung Anas Urbaningrum dalam tulisannya. Ia mempersilakan publik menafsirkan sendiri.

Mantan Ketua DPP Partai Demokrat tersebut juga mengaku tak tahu menahu apakah Anas Urbaningrum kelak bakal buka-bukaan ke publik soal kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca juga: Singgung Kriminalisasi, Anas Urbaningrum Bakal Blak-blakan soal Kasus Hambalang Usai Bebas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com