Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Stunting, Menkes Minta Ibu-ibu Timbang Balita Tiap Bulan

Kompas.com - 28/02/2023, 19:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta para orangtua menimbang bayi atau balita setiap bulan untuk mendeteksi dan menekan angka kurang gizi kronis atau stunting.

Diketahui, pemerintah mengubah masa penimbangan dan pengukuran bayi di posyandu dari sebelumnya 6 bulan sekali menjadi satu bulan sekali.

"Dulu timbang bayi atau balita itu 6 bulan sekali, sekarang berubah jadi sebulan sekali. Jadi ingat, nimbang balita di program stunting menjadi sebulan sekali," kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).

Budi menyampaikan, bayi dan balita tersebut harus mengalami kenaikan berat badan tiap menimbang. Jika tidak, orang tua harus memeriksakannya ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Menkes: Daripada Beli Rokok, Mending Beli Telur

Kemudian, orang tua bisa memberi bayi dan balita protein hewani berupa telur, ikan, ayam, maupun daging sapi.

Menurut Budi, harga telur sangat terjangkau di kisaran Rp 30.000/kilo.

"Telur itu Rp 30.000-an satu kilo isinya 16. Jadi kalau 8 (butir), Rp 15.000. Kalau 1 (butir) di bawah Rp 2.000. Jadi ibu-ibu, bapak-bapak, daripada beli rokok, daripada beli pulsa, yang mungkin spendingnya lebih banyak, mendingan uangnya beliin telur," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan, mengubah program penimbangan dan pengukuran bayi di Posyandu bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting.

Baca juga: Wapres Kunker ke Sulbar, Cek Penurunan Stunting dan Rekonstruksi Pascagempa

Hal diinisiasi dengan Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting yang diluncurkan pada Selasa (28/3/2023).

Penimbangan bayi setiap bulan akan menghasilkan data yang lebih akurat dan tepat sasaran untuk mendeteksi dan mencegah stunting.

"Sehingga berdasarkan hasil dari penimbangan dan pengukuran itu, kita bisa melaksanan intervensi secara lebih cermat, tepat dan memiliki presisi tinggi karena didasarkan dengan informasi dari hasil pengukuran dan penimbangan," ujar Muhadjir.

Sebagai informasi menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 adalah sebesar 24,4 persen.

Namun, pada tahun 2022, terdapat penurunan prevalensi stunting menjadi 21,6 persen. Angka ini diharapkan terus turun, sehingga bisa mencapai target sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com