Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kerap Sebut Nama Bakal Capres, PDI-P: Bagian dari Pendidikan Politik

Kompas.com - 23/02/2023, 20:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto angkat bicara soal Presiden Joko Widodo yang kerap menyebut sejumlah tokoh yang potensial menjadi calon presiden di Pilpres 2024 dalam sejumlah kesempatan.

Menurut Hasto, pernyataan Presiden itu bukanlah merupakan suatu bentuk dukungan terhadap tokoh-tokoh tertentu. Oleh karena itu, PDI-P tak mempersoalkan dengan sikap Jokowi.

"Kalau Presiden Jokowi kan bagian dari pendidikan politik untuk rakyat, di situ," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Kisah Eks Caleg PDI-P, Menang Gugatan Sistem Proporsional Terbuka tapi Didepak Partai

Ia menambahkan, apa yang dilakukan Presiden justru merupakan upaya untuk mengenalkan siapa saja tokoh yang digadang maju sebagai capres di Pilpres 2024. Dari sana, publik bisa menilai terlebih dulu rekam jejak dari masing-masing tokoh yang hendak mencalonkan diri.

"Bahwa pemilu itu suatu hal yang sangat penting untuk melihat rekam jejak calon," ujarnya.

Di sisi lain, Hasto mengutip pernyataan Presiden yang juga kerap meminta semua pihak agar tidak terburu-buru dalam menentukan capres. Termasuk, dalam hal ini parpol yang akan mengusung capres.

Baca juga: Beri Arahan Ke Kader Perempuan, Megawati: Masuk PDI-P Bukan Hanya Mikir Jadi Legislatif

"Bahkan Pak Jokowi kan mengatakan ojo grusa-grusu (jangan terburu-buru). Nah, kan harus kita tangkap juga. Karena semua ada tahapannya," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, nama sejumlah elite politik belakangan kerap disebut Presiden Jokowi sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Nama-nama itu mulai dari ketua umum partai politik hingga menteri Kabinet Indonesia Maju.

Ada sosok yang sudah bolak-balik disinggung Jokowi seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ada pula yang baru-baru ini disebut seperti Menteri BUMN Erick Thohir.

"Aksi" Jokowi menyapa para "capres" dan "cawapres" salah satunya terjadi dalam momen perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jumat (17/2/2023).

Mulanya, Jokowi bertanya ke para tamu undangan ihwal sosok pemimpin nasional yang hendak PPP usung.

Lalu, dia mengatakan, semua tokoh yang berpotensi menjadi capres atau cawapres hadir dalam acara tersebut. Memang, dalam acara itu PPP mengundang sejumlah menteri hingga ketua umum partai politik.

Baca juga: Megawati Beri Pengarahan ke Kader Perempuan PDI-P secara Tertutup

"Saya mau bertanya, PPP ini calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua lho. Ini hadir semua calon-calon presiden dan wakil presiden," kata Jokowi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (17/2/2023).

Jokowi lantas menyebutkan satu per satu figur yang menurutnya berpotensi maju sebagai capres dan cawapres Pilpres 2024.

Mereka di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto; Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Baca juga: Ditanya Peluang PDI-P Umumkan Capres pada Juni, Hasto: Deklarasi Akan Dipersiapkan dengan Baik

"Yang saya kenal, ada Pak Prabowo, yang saya tahu juga ada Pak Erick Thohir, yang saya tahu juga ada Pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga ada Pak Mahfud MD," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com