Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut PKS Banyak Dirayu hingga Diancam karena Mendukungnya di Pilpres 2024

Kompas.com - 23/02/2023, 18:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melewati perjalanan panjang dalam mendeklarasikan dirinya menjadi bakal Calon Presiden (Capres) 2024.

Anies mengatakan PKS menerima banyak rayuan, tekanan, hingga ancaman dalam prosesnya.

"Saat PKS melewati perjalanan untuk memutuskan, PKS melewati jalan perjuangan yang tidak mudah. Banyak rayuan, banyak tekanan, dan juga mungkin ada ancaman," ujar Anies di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Namun, Anies mengatakan PKS memilih untuk tetap berpegang teguh pada prinsip yang mereka punya.

Di mana, apa yang mereka lakukan ini adalah perjuangan untuk kemajuan dan demi perbaikan bangsa.

"Dan insyaallah itu akan mendapatkan kemudahan dalam perjalanan nanti," ucapnya.

Maka dari itu, Anies menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada PKS karena telah teguh dalam menempuh perjuangan ini.

Dia berdoa agar Allah SWT selalu mengiringi perjalanan mereka menuju Pilpres 2024.

"Insyaallah akan bersama kita semua akan berjuang bersama menuju jalan keadilan, dan insyaallah Allah akan selalu mengiringi perjalanan kita," kata Anies.

Lebih jauh, Anies menyatakan dirinya merasa terhormat dicalonkan oleh PKS menjadi bakal capres.

Dia berkomitmen untuk bekerja secara keras untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengumumkan hasil Musyawarah Syura PKS VIII, di mana mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Anies dihadirkan langsung oleh PKS di lokasi deklarasi di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

"Alhamdulillah pembahasan mengerucut sosok yang dimaksud itu jatuh pada Anies Rasyid Baswedan. Kita usung beliau menjadi tokoh nasional. Dan Allah takdirkan sebagai presiden," ujar Syaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com