Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Musra XIX Sulawesi Tenggara, Airlangga Hartarto Jadi Capres Paling Diharapkan

Kompas.com - 22/02/2023, 15:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia XIX menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (capres) yang paling diharapkan oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara.

Dari 1.574 pemilih, Airlangga mendapatkan 346 suara atau 21,98 persen sebagai calon presiden harapan rakyat versi Musra.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Musra, Panel Barus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

"Menempati urutan pertama, Bapak Airlangga Hartarto," kata Barus dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Hasil Musra Jateng, Ganjar Jadi Capres Sekaligus Cawapres Paling Diinginkan

Urutan kedua, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memperoleh 298 suara atau 18,93 persen sebagai capres harapan rakyat Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, urutan ketiga diisi oleh Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo dengan perolehan 283 suara atau 17,98 persen.

Urutan keempat, ada nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan 215 suara atau 13,67 persen.

"Urutan kelima, Erick Thohir dengan perolehan 127 suara atau 8,07 persen," tambah Barus.

Baca juga: Gibran soal Namanya Diajukan Jadi Cawapres di Musra XVII: Umure Ora Cukup

Selanjutnya, di posisi enam, ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 120 suara atau 7,62 persen.

Sementara itu, posisi tujuh ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan perolehan 36 suara atau 2,29 persen.

Posisi delapan, ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar 25 suara atau 1,59 persen.

Setelah itu, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 23 suara atau 1,46 persen, dan Ketua DPR RI Puan Maharani 21 suara atau 1,33 persen.

Adapun Musra juga mencatat masyarakat Sulawesi Tenggara memilih tokoh lainnya sebanyak 80 suara atau 5,08 persen.

Namun, Musra tak menyebut tokoh-tokoh lainnya yang dimaksud itu.

Sebagai informasi, Musra XIX Sulawesi Tenggara dilakukan di Kendari, 19 Februari 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com