Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitasnya Turun 3,4 Persen, Kubu Anies: Itu Masih Fluktuatif, Kita Akan Sapa Terus Masyarakat

Kompas.com - 22/02/2023, 12:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Survei Litbang Kompas mendapati bahwa elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) berada di angka 13,1 persen.

Dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (22/2/2023), elektabilitas Anies turun 3,4 persen jika dibandingkan dengan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2022. Pada Oktober, survei Anies berada di angka 16,5 persen.

Sebelumnya, pada Januari 2022, elektabilitas Anies berada di angka 14,2 persen. Elektabilitas Anies saat itu tercatat berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar 25,3 Persen, Naik 2,1 Persen Dibanding Survei Sebelumnya

Kemudian, pada Juni 2022, elektabilitas Anies turun menjadi 12,6 persen.

Pada Oktober 2022, Anies hampir mendekati elektabilitas Prabowo yang saat itu mengalami penurunan. Elektabilitas Anies meningkat menjadi 16,5 persen, sementara Prabowo turun menjadi 17,6 persen.

Kini, elektabilitas Anies kembali turun. Anies mendapat elektabilitas 13,1 persen pada Januari 2023.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 47,8 Persen Pendukung Anies Puas terhadap Pemerintahan Jokowi, 52,2 Persen Tidak Puas

Anies kini berada di bawah Ganjar dan Prabowo yang duduk di tingkat pertama dan kedua sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Litbang Kompas.

Juru bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengatakan bahwa elektabilitas Anies fluktuatif dan hal itu adalah wajar, meski dia mengatakan, di survei internal hasilnya lebih positif.

"Nah sebetulnya hal yang wajar, fluktuatif itu ya karena kan baru deklarasi Oktober kemarin, itu juga baru Nasdem. Terus perlahan Demokrat dan PKS," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

"Jadi wajar lah kalau kemudian masyarakat enggak banyak tahu tentang Anies Baswedan, belum tahu ya, bukan enggak tahu. Belum tahu banyak bahwa Anies Baswedan nyapres. Ini kan perlahan tapi pasti," katanya.

Selanjutnya, Hendri mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan relawan untuk menyapa masyarakat dengan menyuarakan tentang pentingnya pembangunan yang berkeadilan sosial.

"Ya kelanjutannya, next-nya ya kita kerja sama terus sama relawan, sapa masyarakat, itu aja yang kita lakukan. Menyuarakan tentang pentingnya pembangunan yang berkeadilan sosial. Kesetaraan dalam pembangunan untuk kesejahteraan," ujarnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar 25,3 Persen, Prabowo 18,1 Persen, dan Anies 13,1 Persen

Berikut elektabilitas sejumlah capres versi Litbang Kompas pada Januari 2023:

1. Ganjar Pranowo: 25,3 persen
2. Prabowo Subianto: 18,1 persen
3. Anies Baswedan: 13,1 persen
4. Ridwan Kamil: 8,4 persen
5. Sandiaga Uno: 1,6 persen
6. Andika Perkasa: 1,6 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 1,3 persen
8. Tri Rismaharini: 1 persen

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Sandiaga Uno Teratas untuk Cawapres, Disusul Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan

Adapun survei Litbang Kompas kali ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023. Survei ini melibatkan 1.202 responden yang dipilih dari 38 provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka, sedangkan sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Menggunakan metode itu, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Hasil survei lengkap juga bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com