Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang "Kompas": PDI-P Satu-satunya Partai yang Tidak Larut dalam Hiruk Pikuk Pencapresan

Kompas.com - 22/02/2023, 06:10 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Desk Politik dan Hukum Harian Kompas, Anita, mengatakan bahwa PDI-P adalah satu-satunya partai politik (parpol) yang tidak tenggelam dalam hiruk pikuk pencapresan menghadapi Pemilu 2024.

Sementara itu, partai lain sudah menggembor-gemborkan capres pilihan mereka masing-masing untuk Pilpres 2024.

Hal tersebut Anita sampaikan dalam diskusi bertajuk 'Survei Kepemimpinan Nasional: Elektabilitas Partai Politik', seperti disiarkan Space akun Twitter resmi Kompas Data, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: PDI-P Pimpin Klasemen Elektabilitas Parpol, Megawati Ketum Terpopuler

"Kalau PDI-P misalnya yang paling tinggi elektabilitasnya, itu kan dia memang menjadi satu-satunya parpol yang tidak larut dalam hiruk pikuk pencapresan," ujar Anita.

Anita menjelaskan, PDI-P lebih memilih untuk merealisasikan program kerja ketimbang memusingkan urusan capres.

Selain itu, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu juga masif dalam memberikan dukungan kepada rakyat.

"Maksudnya, dia ada di antara masyarakat, menyapa masyarakat, dan sebagainya," ucapnya.

Lebih jauh, Anita meyakini semua partai sebenarnya melakukan hal yang sama seperti yang PDI-P lakukan ini. Hanya saja, kata dia, sejauh mana efek dari kerja partai itu, pasti berbeda-beda. Masih banyak faktor lain yang perlu dilakukan untuk menjaga loyalitas pemilih atau konstituen.

Baca juga: Puncaki Elektabilitas di Survei Litbang Kompas, PDI-P: Momentum Terus Kerja Menangi Pemilu 2024

Anita memaparkan, salah satu cara untuk menjaga loyalitas pemilih adalah dengan para calon anggota legislatif (caleg) turun ke bawah untuk menyapa masyarakat. Para caleg juga harus bisa menjawab persoalan yang sedang terjadi di masyarakat.

"Ya itu pasti sudah mulai dilakukan sekarang. Apalagi sudah mulai penjaringan caleg, pendaftaran caleg, semua itu pasti dilakukan parpol. Cuma efeknya kan pasti beda-beda. Karena faktor lain juga pasti akan berpengaruh," tutur Anita.

Sementara itu, Anita menyebut ada juga partai atau caleg yang hanya bekerja menjelang pemilu saja. Biasanya, mereka baru bekerja satu tahun atau beberapa bulan sebelum pelaksanaan pemilu.

"Kan kita enggak bisa tutup mata, banyak partai atau caleg yang hanya turun mungkin 1 tahun sebelum pemilu, atau bahkan beberapa bulan sebelum pemilu," jelasnya.

Baca juga: Sinyal Penolakan PDI-P soal Pertemuan Megawati dan Surya Paloh...

Di lain sisi, ada juga caleg yang konsisten dalam menjaga loyalitas pemilihnya. Sebab, Anita mendapati ada beberapa caleg yang konsisten menjaga konstituennya, walaupun dirinya tidak terpilih saat itu.

"Jadi, walau misal dia tidak terpilih, tapi dia tetap menjaga konstituennya itu, mendampingi konstituen. Itu biasanya banyak dilakukan caleg-caleg, terutama dari kalangan aktivis," kata Anita.

"Selain itu, kalau soal bagaimana menjaga loyalitas pemilih, mungkin bisa dilihat juga dari pengalaman beberapa caleg yang memang dia pindah parpol tapi tetap bisa terpilih. Nah, itu kan karena dia merawat konstituennya dengan baik," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com