Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": PAN Punya Persentase Pemilih Tetap Terbanyak, Diikuti PDI-P dan PPP

Kompas.com - 21/02/2023, 08:25 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Litbang Kompas Januari 2023 mengungkapkan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki pemilih tetap terbanyak disusul PDI-P, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Survei yang berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023 itu, turut menilik sikap pemilih untuk melihat potensi perubahan dukungan.

“Mereka yang masuk kategori pemilih tetap atau pemilih yang sudah memastikan diri tidak akan mengubah pilihannya,” ujar Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu dikutip dari Harian Kompas, Selasa (21/2/2023).

“Artinya, pilihan terhadap partai politik di survei ini relatif akan sama dengan pilihan mereka saat pemungutan suara pemilu, 14 Februari 2024,” sambung dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Partai Nasdem Naik 3 Persen, Efek Ekor Jas Anies Baswedan

Berdasarkan jajak pendapat itu, PAN memiliki 50 persen pemilih tetap, 20 persen pemilih tidak tetap, dan 30 persen pemilih yang menjawab tidak tahu.

Sementara itu, PDI-P punya 45,7 persen pemilih tetap, 26,4 persen pemilih tidak tetap, dan 27,9 persen pemilih yang belum menentukan sikap.

Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tercatat memiliki 35,7 persen pemilih tetap, 32,1 persen pemilih tidak tetap, serta 32,2 persen pemilih yang menjawab tidak tahu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PAN dan PPP di Bawah Parliamentary Threshold

Diketahui survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertigkat.

Menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com