Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Peluang Beda Pilihan Capres dengan Jokowi, Ketum Joman: Itu Hak Konstitusi Saya

Kompas.com - 14/02/2023, 21:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer tidak menutup kemungkinan bahwa sosok yang didukung Joman untuk calon presiden pada Pemilu 2024 akan berbeda dengan yang didukung Presiden Joko Widodo.

Noel, sapaan akrab Immanuel, menganggap tak masalah bila sosok yang didukung Joman berbeda dengan pilihan Jokowi, karena setiap orang berhak menentukan pilihan politiknya masing-masing.

"Apa model kayak saya gini beda dengan Pak Jokowi? Enggak mungkin. Kalau pun beda, ya itu hak konstitusi saya, hak demokrasi saya, sama kayak waktu itu banyak kontestasi saya memilih pak Jokowi, masa harus dilarang sih?" kata Noel di Nasdem Tower, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: PSI Tetap Dukung Ganjar Jadi Capres meski Relawan GP Mania Bubar

Noel mengakui bahwa keputusan Joman terkait dukungan pada Pilpres 2024, tidak didiskusikan lebih dahulu dengan Jokowi.

Ia meyakini, Jokowi pun tidak akan memberikan dukungan kepada sosok tertentu untuk menjadi presiden pada Pilpres 2024.

Menurut Noel, Jokowi adalah sosok negarawan dan pemimpin yang sudah disibukkan oleh tugas-tugasnya sebagai presiden, tidak mungkin ikut ambil pusing soal pencalonan presiden.

"Jokowi itu, presiden kita itu tugasnya sudah jelas, tugas-tugas kebangsaannya bagaimana bangsa ini lebih maju, bekerja dengan Indonesia-sentrisnya, kemudian dengan nawacitanya, enggak mungkin lah dia kerja-kerja begini," kata Noel.

Untuk diketahui, Joman berencana mengumumkan sosok yang mereka dukung sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 pada Rabu (14/2/2023).

Noel belum mau mengungkapkan sosok yang bakal mendapatkan dukungan dari Joman, ia hanya menyebutkan kriteria sosok yang bakal didukung, yakni perempuan, berlatar belakang militer, dan mantan rektor.

Baca juga: 5 Alasan Relawan Ganjar Pranowo GP Mania Membubarkan Diri

Ia juga tidak memungkiri bahwa sosok yang akan didukung adalah tokoh yang selama ini sudah beredar di berbagai survei, yakni Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Itu kan kader-kader bangsa ya, ini kan orang-orang berkualitas semua ini, tapi memang di antara semua saya pasti memilih salah satu, enggak mungkin tiga-tiganya kan," ujar Noel.

Adapun Noel berkunjung ke Nasdem Tower pada Selasa 14 Februari untuk bertemu pengurus Nasdem yang disebutnya sebagai kawan lama, antara lain Wakil Ketua Umum Ahmad Ali dan Ketua DPP Willy Aditya.

Noel mengaku pertemuan hari ini tidak membahas arah dukungan untuk Pilpres 2024, ia juga mengaku tidak 'digoda' oleh Nasdem untuk mendukung Anies, bakal calon presiden yang diusung oleh Nasdem.

Ia meminta agar pertemuannya dengan Nasdem tidak diasumsikan bahwa ia akan mendukung Anies sebagai calon presiden setelah membubarkan GP Mania pada pekan lalu.

"Nasdem tidak pernah bicarakan soal hal-hal yang sangat politis, apalagi saya gitu ya, mentang-mentang (GP Mania) bubar langsung diambil, 'ayo kita dukung Anies', enggak ada. Enggak sepicik itulah berpikirnya Nasdem," kata Noel.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com