Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: PSI Harus Bisa Masuk Senayan, Jangan Berpikir Pesimis

Kompas.com - 01/02/2023, 08:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus bisa masuk ke parlemen.

Jokowi ingin PSI mengawal sejumlah agenda penting pemerintah ke depannya. Salah satunya hilirisasi bahan mentah.

"PSI harus bisa masuk ke Senayan (parlemen). Jangan berpikiran pesimis. Saya setuju tadi Sis Grace (Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie) sampaikan, optimis," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara HUT ke-8 PSI di Jakarta Theater, Selasa (31/1/2023).

Presiden lantas menjelaskan, saat ini pemerintah sudah mulai melakukan hilirisasi bahan mentah nikel. Kemudian pemerintah akan memulai hilirisasi bauksit.

Baca juga: Grace PSI: Nasib Legacy Jokowi di Tangan 190 Juta Pemilih Muda

Ke depannya, pemerintah akan melakukan hilirisasi bahan mentah lain, yakni tembaga.

"Ini yang namanya strategi negara dan harus konsisten. Karena ini akan sampai 2027-2028 dan saya mengharapkan PSI mengawal ini," kata Jokowi.

"Sekali lagi, semuanya harus optimis bahwa PSI bisa masuk Senayan di 2024," tambah Kepala Negara.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden pun memberikan nasehat kepada PSI agar sukses berkontestasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Persilakan Kaesang Gabung, PSI: Politik Butuh Anak Muda dengan Kreativitas

Menurut Presiden, PSI harus punya ciri khas tersendiri dalam mengusung isu-isu kemasyarakatan.

Jokowi meminta agar sebagai partai anak muda, PSI tidak ikut-ikutan membawa isu yang diusung partai lain.

"Jangan mengangkat isu-isu yang tidak disukai anak-anak muda kita. PSI harus memiliki diferensiasi kalau dibandingkan partai-partai lain. Jangan ngikutin mereka. Isunya jangan ngikutin mereka. Jangan jadi follower, tapi harus jadi trendsetter-nya. Dapet pasti dapet (kursi di DPR)," kata Jokowi.

Presiden pun menjelaskan soal peluang yang bisa diambil PSI dalam pemilu mendatang, yakni adanya pemilih berusia 17 tahun dan di bawah 40 tahun yang persentasenya hampir 60 persen dari keseluruhan pemilih di Indonesia.

Jangan sampai, lanjut dia, PSI mengangkat isu yang tidak disukai anak-anak muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com