Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi soal Kebijakan Pakai Masker: WHO Bingung, Kita Juga Bingung

Kompas.com - 26/01/2023, 13:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bercerita soal suasana saat pertama kali pandemi Covid-19 terjadi di dunia.

Saat itu, kata dia, semua negara tidak memiliki pengalaman soal penanganan pandemi Covid-19.

Jokowi mengungkapkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun kebingungan saat menyikapi kebijakan pemakaian masker untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Menko Airlangga: Satgas Covid-19 Tetap Berjalan, Vaksinasi Booster Kedua Gratis

Dia menceritakan, WHO sempat memberikan arahan bahwa kewajiban pemakaian masker hanya untuk masyarakat yang mengalami batuk.

Tak lama kemudian, kebijakan itu diubah dan semua masyarakat diminta memakai masker.

"Kita ingat pada awal-awal dari WHO disampaikan, saya kan bertanya kepada mereka (WHO), 'presiden, enggak usah pakai masker awal-awal. (Disebutkan) yang pakai masker hanya yang batuk-batuk yang kena saja'," ujar Jokowi dalam sambutannya pada Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

"Enggak ada seminggu (tiba-tiba diumumkan) semua harus pakai masker, ternyata mereka (WHO) bingung, kita juga bingung," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua Belum Jadi Syarat Perjalanan

Jokowi kemudian melanjutkan cerita saat semua negara mencari alat pelindung diri (APD).

Saat itu, kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi terjadi di hampir seluruh negara dunia.

Ternyata, kata Jokowi, Indonesia mampu memproduksi APD sendiri.

"Begitu sampai pada puncaknya semua negara cari yang namanya APD, APD semuanya cari, kita juga cari ke mana-mana," ungkapnya.

"Eeeh, ternyata kita sendiri bisa berproduksi dan dikirim ke negara-negara lain. Saking memang posisinya, posisi semua bingung," kata Jokowi.

Kepala Negara pun menekankan, pemerintah pusat dan daerah sudah bekerja sangat keras selama tiga tahun untuk menangani pandemi.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Alasan Pemberian Vaksinasi Covid-19 Booster Dosis Kedua

Pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 mendorong semua pihak bekerja keras. Kerja keras seperti itu belum pernah dilihatnya selama ini.

"Manajemen makro dan mikro yang kita lakukan betul-betul sangat efektif dan saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah," ungkap Jokowi.

"Semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-belumnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com